PT Sucofindo (Persero) membukukan pendapatan lebih kurang Rp600 miliar pada triwulan pertama 2016 atau sekitar 24 persen dari target hingga akhir tahun sebesar Rp2,3 triliun.
“Memang kinerja triwulan pertama sedikit melambat, karena banyak pekerjaan yang baru ditender. Tapi, mulai Juli mendatang atau semester kedua akan ada peningkatan,” kata Direktur Utama PT Sucofindo (Persero) Bachder Djohan Buddin saat ditemui di Samarinda, Rabu malam.
Ditemui di sela kegiatan Safari Ramadhan di kantor cabang Sucofindo Samarinda, Bachder menyatakan optimistis target pendapatan sebesar Rp2,3 triliun bisa direalisasikan hingga tutup buku 2016.
Ia mengacu pada realisasi pendapatan tahun 2015 yang mencapai Rp2,1 triliun atau lebih tinggi dari target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp1,9 triliun.
“Setiap tahun pendapatan kita selalu ‘over target’, jadi tidak masalah kalau di awal-awal sedikit melambat,” tambah Bachder yang didampingi Kepala Cabang Sucofindo Samarinda, M Jufri.
Menurut Bachder, kunjungan kerjanya ke kantor-kantor cabang yang dibalut dalam kegiatan Safari Ramadhan juga bertujuan memotivasi jajaran Sucofindo di daerah agar terus meningkatkan kinerja di tengah persaingan yang semakin ketat.
Ia memaparkan ada tiga hal yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi dan memenangkan persaingan, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia, investasi peralatan (survei dan laboratorium), dan pengelolaan manajemen.
“SDM harus terus di-‘up grade’, begitu juga peralatan kita datangkan yang terbaru untuk menunjang kerja. Yang terpenting lagi, seluruh jajaran kita instruksikan untuk jemput bola, tidak bisa lagi seperti dulu hanya menunggu,” tambahnya.
Terkait investasi peralatan, Bachder mengatakan Sucofindo telah mengembangkan investasi di bidang teknologi dengan mendatangkan pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicel/UAV) tipe Hawkeye RQ84Z, yang memiliki daya jelajah luas hingga 400 kilometer dan lama waktu terbang hingga 90 menit.
“Selain itu, kita juga membeli peralatan seismik tiga dimensi dari Prancis untuk kepentingan survei blok-blok migas. Ada juga ‘scale checker’ dari Jepang, yakni alat untuk mendeteksi kerak pada pipa Pertamina,” jelasnya tanpa merinci investasi untuk pengadaan peralatan tersebut.
Kepala Cabang Sucofindo Samarinda M Jufri menambahkan Sucofindo merupakan badan usaha milik negara yang menyediakan jasa laboratorium lengkap untuk analisa dan pengujian komoditas pertambangan mineral, batu bara dan komoditas pertanian di wilayah Kalimantan Timur.
Selain Samarinda, Sucofindo juga memiliki tiga kantor cabang lain di Provinsi Kaltim, yakni Balikpapan, Bontang, dan Sangatta (Kutai Timur).
Sementara di seluruh Indonesia, perusahaan ini memiliki 34 kantor cabang, 30 titik layanan, dan juga mempunyai sejumlah kantor pelayanan di luar negeri.
“Dalam rangka implementasi sinergi BUMN dengan Pertamina, Sucofindo akan memberikan pelayanan terhadap jasa yang dibutuhkan guna meningkatkan efisiensi operasional di Pertamina, khususnya di Balikpapan dan Bontang,” ujarnya.
Eksplorasi | Aditya | Antara