![Sinopec | Foto : Fortune](http://eksplorasi.id/wp-content/uploads/2017/03/Sinopec-1024x666.jpg)
Eksplorasi.id – Cina semakin gencar mengamankan kebutuhan minyaknya. Kabar terbaru, China Petroleum and Chemical Corporation atau Sinopec Limited (Sinopec) akan mengakuisisi kilang minyak milik perusahaan asal Amerika Serikat, Chevron Corporation, di wilayah Afrika Selatan.
Jika kesepakatan tersebut terwujud, maka ini akan menjadi kilang pertama Sinopec di benua Afrika. Valuasi akuisisi kilang minyak terbesar di Afrika tersebut mencapai USD 1 miliar atau setara Rp 13 triliun (kurs Rp 13.000). Saat ini, Sinopec dikabarkan dalam penawaran terakhir dengan Chevron.
Sumber Reuters menjelaskan, lelang yang telah dibuka selama satu tahun tersebut berhasil dimenangi Sinopec, mengalahkan penawar lain seperti Total, perusahaan asal minyak Prancis, serta Glencore dan Gunvor.
Meski begitu, proses akuisisi masih menemui ganjalan. Sebab Pemerintah Afrika Selatan ingin menjaga operasi kilang. Sementara Sinopce dikabarkan lebih memilih mengonversi minyak ke terminal penyimpanan karena dinilai lebih menguntungkan.
Sinopce masih berdiskusi dengan Pemerintah Afrika Selatan untuk menjaga produksi kilang minyak tetap lancar. Produksi minyak harus dijaga 110 ribu barel per kilang per hari di Cape Town.
Selain berambisi menguasai aset kilang minyak, sebelumnya Sinopec juga sedang mengubah produk petrokimia Cina ke kualitas tinggi. Chairman Sinopec Wang Yupu mengatakan, perseron akan berinvestasi USD 29,05 miliar untuk upgrade empat penyulingan sepanjang 2016 sampai 2020.
Melalui pembaharuan kapasitas penyulingan tersebut maka produksi akan bertambah menjadi 130 juta ton per tahun atau setara 2,6 juta barel per hari. Selain itu juga mengurangi biaya logistik dan mengoptimalkan struktur produk.
Jurubicara Chevron Braden Reddal mengatakan, penjualan bisnis Chevron di Afrika Selatan termasuk kilang minyak di Cape Town masih dalam proses. “Masih didiskusikan permintaan kepentingan kepemilikan saham sebesar 75 persen,” terang Reddal dikutip Reuters.
Sisanya, saham 25 persendikuasai oleh konsorsium Black Economic Empowerment dan gabungan karyawan. Selain kilang, Chevron juga memiliki pabrik pelumas di pantai timur Durban. Pabrik tersebut memiliki tangki penyimpanan dan jaringan stasiun layanan Caltex. Rothschild & Co akan membantu Chevron menjual asetnya.
Reuters | Tribunnews | Samsul