Eksplorasi.id – SPBU Modular di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Sabtu (14/10) resmi beroperasi. SPBU Modular merupakan bagian dari Program BBM Satu Harga.
Peresmian operasional SPBU tersebut dilakukan oleh Direktur Pengawasan Hilir BPH Migas Harya Adityawarman, anggota Komite BPH Migas Muhammad Ibnu Fajar, anggota DPRD Komisi VII dan General Manager Operation Region VI Kalimantan PT Pertamina (Persero) Yanuar Budi Hartanto.
Saat ini secara nasional Pertamina sudah merealisasikan 26 titik lembaga penyalur BBM di wilayah 3T di seluruh Indonesia. Sekedar informasi, di Paloh, SPBU Modular 65.794.001 akan menjual produk Solar dengan harga Rp 5.150/liter, Premium Rp. 6.450/liter dan Pertalite Rp 7.700/liter.
Sama seperti titik lembaga penyalur lainnya dalam Program BBM satu harga, SPBU Modular 65.794.001 terletak di daerah yang sulit diakses. Guna menyuplai SPBU tersebut, Pertamina mengirim BBM dari Terminal BBM Pontianak yang berjarak 260 kilometer dengan waktu tempuh hingga delapan jam.
Medan perjalanan yang sebagian masih berupa tanah membuat perjalanan sulit ditempuh oleh truk tangki Pertamina dan berpotensi terperosok terutama dalam kondisi hujan. Truk tangki juga menyeberang sungai menggunakan kapal ferry yang harus disewa khusus sehingga biaya angkut BBM per liter menjadi tinggi. Satu kali perjalanan, truk tangki dapat memuat 8 kiloliter (kl) BBM.
Pertamina di wilayah Kalimantan sudah merealisasikan lima dari 15 titik target BBM Satu Harga, yaitu di Long Apari, Kabupaten Mahakam. Kemudian di Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Lalu di Krayan, Kalimantan Utara, serta yang baru saja diresmikan pada Agustus lalu yaitu di Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan. Berikutnya di SPBU Paloh, Kabupaten Sambas, Kalbar.
Penjelasan pihak Pertamina, untuk mendistribusikan BBM ke Long Apari, Kalimantan Timur, distribusi dari Samarinda harus menempuh jalur darat yang memakan waktu lebih dari 10 jam.
Kemudian, BBM tersebut dipindahkan ke kapal motor tank ke Long Bagun dan selanjutnya dipindahkan ke drum berkapasitas 200 liter menggunakan long boat, truk, dan terakhir menggunakan ketinting ke lembaga penyalur di Long Apari.
Demikian juga SPBU Kabupaten Seruyan, Kecamatan Danau Sembuluh, disuplai dari Terminal BBM Sampit yang berjarak sekitar 200 km dengan kondisi jalan 70 persen masih berupa tanah, sehingga harus ditempuh oleh truk tangki selama enam hingga tujuh jam.
BBM satu harga dicanangkan pemerintah untuk mengupayakan pemerataan biaya di seluruh Indonesia dan sebagai salah satu implementasi instruksi presiden (inpres) serta merealisasikan Peraturan Menteri ESDM No 36/2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) secara nasional sejak 1 Januari 2017.
Bupati Kabupaten Sambas Atbah Romin dalam sambutannya pada acara peresmian menyatakan apresiasinya kepada Pertamina yang telah mewujudkan program BBM Satu Harga di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas.
“Mewakili masyarakat Desa Tanah Hitam saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang telah mewujudkan keadilan di bidang energi bagi masyarakat setempat. Semoga penyaluran ke depannya dapat berjalan dengan baik,” kata dia.
Reporter : Sam