• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Minggu, Juli 20, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Wiratmaja: Insentif akan Dorong Penambahan Produksi Minyak Nasional

by Aloysius Diaz Aditya
27 April 2016
in BERITA
0
Potensi Delapan Cluster Lapangan Minyak Hasilkan 20.000 Bph

IGN Wiratmaja Puja (Foto: Istimewa)

0
SHARES
50
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Hingga saat ini Pemerintah tengah menggodok insentif untuk meningkatkan eksplorasi migas yang terkena dampak penurunan harga minyak dunia serta agar dapat menghasilkan cadangan-cadangan migas baru. Jika insentif diberikan pada saat ini, diperkirakan dapat mendorong penambahan produksi sebanyak 700.000 barel per hari pada tahun 2025.

Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja di Jakarta.

Wiratmaja menjelaskan, apabila insentif tidak diberikan pada KKKS yang tengah melakukan kegiatan eksplorasi, maka produksi migas akan terus menurun. Saat ini, penurunan produksi mencapai 18-20% per tahun.

“Kita harus melakukan sesuatu. Kalau eksplorasinya dilakukan dengan business as usual, ya turun terus produksinya,” ujarnya.

Dengan adanya insentif dari Pemerintah, ungkapnya, diharapkan kegiatan eksplorasi dapat terus berjalan dan meningkatkan produksi migas. Minimal, tidak terjadi penurunan produksi. Temuan cadangan besar terakhir di Indonesia adalah Blok Cepu yang ditemukan 15 tahun lalu. Padahal menurut para ahli geologi, Indonesia memiliki banyak cadangan migas yang besar.

Sementara itu, tambahnya, insentif-insentif yang akan diberikan, antara lain perpanjangan masa eksplorasi migas. Misalnya, masa eksplorasi yang semula 6 tahun, diperpanjang menjadi 10 tahun atau lebih. Dengan adanya perpanjangan ini, maka total masa kontrak pun mengalami perubahan.

“Bilanglah total kontraknya 30 tahun, eksplorasi 6 sampai 10 tahun. Misalnya karena harga minyak ini kurang bagus selama 5 tahun, (eksplorasi) kita perpanjang 5 tahun jadi 15 tahun. Waktu kontraknya juga bertambah 5 tahun,” jelasnya.

Perpanjangan waktu eksplorasi, kata Wirat, jauh lebih baik ketimbang memutus masa kontrak karena KKKS dapat terus melakukan kegiatan migas. “Daripada diputus waktunya, nggak bisa ngapa-ngapain, lebih baik kita kasih waktu supaya bisa mencangkul lebih dalam,” ujarnya.

Insentif lainnya adalah penghapusan seluruh pajak selama masa eksplorasi. Antara lain pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak impor barang dan pajak peralatan. Saat ini, KKKS telah dibebaskan dari PBB. Namun untuk insetif pajak ini, Kementerian ESDM masih harus membicarakannya dengan Kementerian Keuangan hingga Presiden.

Mengemuka pula opsi bagi hasil migas tidak terbatas menggunakan sistem PSC tetapi Dynamic Split/Sliding Scale Revenue Over Cost (R/C).

Eksplorasi | Detik | Aditya

Tags: IGN Wiratmaja Pujaminyakminyak nasional
Aloysius Diaz Aditya

Aloysius Diaz Aditya

Next Post
Sektor Tambang Dorong Pembalikan Harga Indeks

Sektor Tambang Dorong Pembalikan Harga Indeks

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Kasus Kelebihan Izin Lahan Senilai Rp104 Triliun Dilaporkan ke KPK

Pemprov Sumbar Siapkan Diri Hadapi Gugatan Pemegang IUP

9 tahun ago
PDAM Alami Gangguan Air akibat Kebocoran Pipa

Sumber Air Bersih Terbatas, JK Ingatkan Pakai Air Secara Efisien

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Tewas Tertimbun Bekas Tambang Milik Riau Bara Harum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Biji Kamandrah Diprediksi Jadi Energi Alternatif Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Ini Pemerintah Berikan 1,2 Sambungan Listrik Gratis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Menteri ESDM : Bea Keluar Jangan Jadi Beban Pengusaha Batu Bara 19 Juli 2025
  • Pertamina Rilis Inovasi Digital Pengelolaan Perizinan Berbasis Teknologi Geospasial ArcGIS 19 Juli 2025
  • Indonesia Tegaskan Komitmen Dorong Ekosistem Kekayaan Intelektual Inklusif dan Berkelanjutan 19 Juli 2025
  • Bank Indonesia : Gen Z Pengguna QRIS Terbesar di Indonesia 19 Juli 2025
  • Kantongi Rp97,1 Triliun, Aset KAI Naik Rp44,9 Triliun di Tahun 2024 19 Juli 2025
  • FWD Insurance dukung Peningkatan Literasi dan Penetrasi Asuransi Lewat Edukasi dan Teknologi 18 Juli 2025
  • Polytron Akselerasi Produksi Mobil Listrik di Fasilitas PT Handal Indonesia Motor Purwakarta 18 Juli 2025
  • Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Dorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia 17 Juli 2025
  • Vanda RE Tandatangani Framework Supply Agreement Besar dengan Produsen Baterai CATL 17 Juli 2025
  • ZINC TRAIL RUN Kembali Digelar Dengan Rute yang Seru dan Menantang di Bali 16 Juli 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In