Eksplorasi.id – Wood Mackenzie menyambut baik pembentukan holding BUMN migas yang digagas pemerintah, yang menggabungkan PT Pertamina (Persero) sebagai induk usaha dan PT PGN Tbk (Persero) menjadi anak usaha.
Senior Analyst Gas and Power Asia Pasific Wood Mackenzie Edi Saputra mengatakan, Pertamina dan PGN bisa meningkatkan bisnisnya dengan adanya penggabungan tersebut.
“Seluruh bisnis migas bisa terintegrasi, karena Pertamina menguasai hulu sedangkan PGN menguasai midstream dan downstream. Cukup positif juga karena PGN dan Pertamina BUMN mewakili negara,” kata dia di Jakarta, Selasa (20/3).
Dia menambahkan, ketika kedua perusahaan bergabung, namun masih ada hal yang perlu diatur lebih lanjut, yakni penggunaan jaringan gas. Pendapat Edi, pemain gas lain masih kesulitan untuk menggunakan pipa gas yang dimiliki PGN karena belum ada aturan yang jelas sehingga berpotensi terjadi monopoli.
“Ada pihak lain selain Pertamina dan PGN memerlukan akses ke infrastruktur tersebut. Itu juga yang perlu diperhatikan, karena di pasar gas pada umumnya biasanya diregulasi,” ujar dia.
Menurut Edi, perlu ada aturan agar pelaku usaha yang lain bisa mendistribusikan gas ke konsumen. Saat ini, baru beberapa pipa distribusi gas saja yang sudah diatur ketentuannya.
Reporter: Sam