Eksplorasi.id – Laba bersih PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) pada tahun lalu menyusut.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis kemarin laba bersih INTP menyusut sebanyak 17,58% dari sebelumnya Rp 5,29 triliun menjadi Rp 4,36 triliun. Penjualan dan pendapatan usaha perseroan juga turun 11% dari sebelumnya Rp 19,99 triliun menjadi Rp 17,79 triliun. Lain dari itu, beban pokok penjualan dan pendapatan perusahaan turun 9,27% dari sebelumnya Rp 10,89 triliun menjadi Rp 9,88 triliun. Sehingga laba kotor perseroan juga menyusut 13,17% dari sebelumnya Rp 9,11 triliun menjadi Rp 7,91 triliun.
Total aset perseroan pada tahun lalu mencapai Rp 27,63 triliun atau menyusut 4,32% dari sebelumnya yang mencapai Rp 28,88 triliun. Dengan jumlah aset lancar senilai Rp 13,13 triliun atau turun 18,34% dibandingkan sebelumnya Rp 16,08 triliun, sedangkan jumlah aset tidak lancar perseroan naik 13,36% dari Rp 12,79 triliun menjadi Rp 14,50 triliun. Lialibilitas INTP juga turun 12,52% dari Rp 4,31 triliun menjadi Rp 3,77 triliun sedangkan jumlah ekuitas perusahaan juga menurun 2,88% dari sebelumnya Rp 24,57 menjadi Rp 23,86 triliun. Total lialibiitas dan ekuitas perseroan turun 4,29% dari sebelumnya Rp 28,88 triliun menjadi RP 27,64 triliun.
Sekretarois Perusahaan INTP, Pigo Pramusakti mengatakan bahwa tahun lalu perseroan menjalankan strategi konsolidasi akibat pasokan semen domestik yang berlebih. Namun dirinya mengatakan margin profit yang didapat oleh INTP masih cukup baik di tengah lesunya penjualan pada tahun lalu. “Konsolidasi lah, itu sudah kami lakukan sejak awal tahun lalu, sehingga kalau dibandingkan dengan produsen lain, profit margin kami masih lebih baik,” ujar Pigo, Jumat (18/3).
Eksplorasi | Kontan | Aditya