• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Selasa, Oktober 7, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Investor Kilang Tuban, Rosneft Masuk Aramco Terpental

by Eksplorasi.id
10 Mei 2016
in BERITA
2
Investor Kilang Tuban, Rosneft Masuk Aramco Terpental

Kantor Rosneft. | Foto : Sputniknews.

0
SHARES
217
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Masuknya perusahaan migas asal Rusia, Rosneft, menjadi calon kuat mitra PT Pertamina (Persero) dalam pembangunan kilang minyak di Tuban, Jawa Timur, membuat persoalan baru.

Pasalnya, kehadiran Rosneft otomatis menggusur calon mitra Pertamina lainnya, seperti Saudi Aramco dari Arab Saudi, Kuwait Petroleum Inc dari Kuwait, Sinopec asal Cina, dan konsorsium Thai Oil Thailand dan PTT GC Thailand.

Meskipun belum ada keputusan akhir, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto telah mengenalkan Chairman of Management Board Rosneft Igor Sechin kepada Menteri ESDM Sudirman Said dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Menteri ESDM Sudirman Said (tengah) ketika mendengar paparan dari Dirut Pertamina Dwi Soetjipto (kanan). (Foto: Pertamina)

“Kami audiensi dengan menteri ESDM, karena Rosneft dalam proses seleksi calon mitra (Pertamina) untuk pengembangan kilang di Indonesia,” kata Dwi, usai pertemuan tersebut di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (27/4) sore.

Sumber Eksplorasi.id di Pertamina mengungkapkan, masuknya Rosneft menjadi calon kuat investor pembangunan kilang minyak di Tuban bermula Juni 2015.

Kala itu, ungkap sumber, di sela acara St Petersburg International Economic Forum, Dwi Soetjipto dan Igor Sechin meneken nota kesepahaman (memorandum of understanding/ MoU).

Chairman of Management Board Rosneft Igor Sechin (ketiga dari kiri). (Foto: Merdeka.com)

“MoU itu untuk studi dan kerja sama kedua perusahaan, terutama di sektor hulu pengembangan lapangan migas, baik di Rusia maupun Indonesia. Kerja sama juga mencakup pemasaran dan logistik (penyimpanan, minyak dan produk minyak blending), serta penyulingan minyak di Indonesia,” ujar sumber kepada Eksplorasi.id di Jakarta, Selasa (10/5).

Selain itu, lanjut sumber, para pihak juga sepakat untuk meninjau kemungkinan kemitraan di bidang produk minyak lainnnya, petrokimia, dan pasokan LPG dan LNG ke Indonesia.

“Namun, masuknya Rosneft kabarnya membuat mantan petinggi Pertamina tidak senang, karena harus menyingkirkan Saudi Aramco,” ungkap sumber.

Bahkan, lanjut sumber, mantan petinggi Pertamina tersebut sempat marah besar. Alasannya, mitra yang dibawa Pertamina adalah perusahaan bermasalah. Bisa jadi apa yang dilontarkan mantan petinggi Pertamina itu ada benarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Eksplorasi.id, pada medio 2014, Rosneft telah masuk ke dalam daftar sanksi sektoral yang dikenakan oleh Departemen Keuangan AS sejak pertengahan Juli 2014.

Perusahaan tersebut dikenai pembatasan untuk mendapatkan kredit dari bank Amerika Serikat. Sejak April 2014, Igor Sechin sudah dilarang masuk AS.

Di satu sisi, ada kemungkinan Rosneft pun akan menghadapi masalah terkait peminjaman uang dari bank Eropa. Meski demikian, sanksi-sanksi ini jelas bukan yang terakhir. Uni Eropa juga telah memberikan sanksi sektoral untuk Rusia dan AS mungkin akan memperberat sanksi.

Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua dari kiri). (Foto: Istimewa)

Perusahaan minyak asal Inggris, BP, merupakan pemilik saham swasta terbesar di Rosneft. BP menjadi pemegang saham Rosneft sejak 2012.

BP menukar kepemilikan 50 persen saham TNK-BP dengan 12,84 persen saham di perusahaan milik pemerintah Rusia tersebut dan USD 17,1 miliar uang tunai.

BP menggunakan USD 5,66 miliar untuk membeli saham Rosneft dan mereka memiliki 19,75 persen saham perusahaan. Presiden BP Bob Dudley dipilih menjadi anggota Dewan Direksi Rosneft pada 2013.

Pada Juni 2013, Rosneft dan perusahaan minyak milik pemerintah Cina, CNPC, meneken kesepakatan senilai USD 270 miliar untuk memasok minyak kepada Cina dalam jangka 25 tahun.

Perjanjian itu dipuji oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai menandai era baru kerja sama energi. Perjanjian tersebut diteken oleh Igor Sechin dan Kepala CNPC Zhou Jiping disaksikan Putin dan Wakil Perdana Menteri China Zhang Gaoli.

Di sisi lain, pada 2014, Rosneft sempat melancarkan protes keras atas monopoli pipa oleh Gazprom. Rosneft menuntut open access pipa gas yang dikuasai Gazprom. Rosneft telah meneken kontrak jual beli gas dengan Cina yang sudah harus terkirim pada 2018.

Namun, karena belum ada kepastian pencabutan monopoli pipa oleh Gazprom, kontrak pengiriman gas tersebut dimundurkan menjadi 2020.

Gazprom dan Rosneft adalah dua BUMN migas besar milik Pemerintah Rusia. Gazprom menguasai pipa di seluruh Rusia dan memasok 30 persen gas ke Uni Eropa. Sementara Rosneft ingin menggunakan pipa Gazprom untuk mengirim 38 miliar hingga satu triliun kaki kubik gas ke Cina.

Heri

Tags: kilangPertaminaRosneftRusiaTuban
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Wilayah Kerja Panas Bumi Segera Dilelang Lagi

2016, Delapan WK Panas Bumi Siap Dilelang

Comments 2

  1. Ping-balik: Investor Kilang Tuban, Saudi Aramco Mundur Karena Tersinggung | Eksplorasi.id
  2. Ping-balik: Keseriusan Rosneft Bangun Kilang di Indonesia Diragukan | Eksplorasi.id

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Tambang Batubara Raih Laba Bersih Rp 2 Triliun

Triwulan I/2020, produksi batubara DMO capai 31,53 juta ton

5 tahun ago
Gerak Air Laut Bisa Dimanfaatkan untuk Energi Listrik

Ketua PNTI HE Purnomo: Nelayan Jangan Mengeluh soal BBM, Ada Jalan Keluar!

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Profil Singkat Perusahaan yang Kena Sanksi Daftar Hitam oleh Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyaksikan Perayaan Diwali di Malaysia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dirut Pertamina Definitif Segera Ditetapkan, Tiga Kandidat Bersaing Ketat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis 6 Oktober 2025
  • Ini Inovasi Perfect Corp Ubah Cara Konsumen Temukan Sepatu Idaman secara Online 6 Oktober 2025
  • Pasar Apartemen Jakarta Tetap Stabil di Tengah Perlambatan Musiman 6 Oktober 2025
  • Logitech Perkenalkan Keyboard Mekanis Logitech Alto Keys K98M 6 Oktober 2025
  • GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day 3 Oktober 2025
  • Resmi Dibuka, Deretan Merek dan Kendaraan Terbaru Ramaikan Pameran GIIAS Bandung 2025 3 Oktober 2025
  • Citi Indonesia Dinobatkan sebagai ‘Best Performance Bank’ di Bisnis Indonesia Financial Awards 2025 2 Oktober 2025
  • Lenovo Resmi Luncurkan Legion Tab (8,8″, 3) di Indonesia 2 Oktober 2025
  • Primaya Hospital Karawang Luncurkan Pusat Layanan Kesehatan Preventif dan Holistik, Wellness Center 2 Oktober 2025
  • Kolaborasi Eksklusif Sharp x Sanrio Dekatkan Teknologi dengan Gaya Hidup 2 Oktober 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In