• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Sabtu, Juli 5, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home GAS

Lapangan Kepodang: Petronas Umumkan Kondisi Kahar, PGN Menghitung Kerugian

by Eksplorasi.id
11 Agustus 2017
in GAS
0
Petronas Berminat Kelola Blok Migas Baru dengan Pertamina

Ilustrasi Petronas. | Foto : Istimewa.

0
SHARES
486
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook
Ilustrasi Petronas. | Foto : Istimewa.
Ilustrasi Petronas. | Foto : Istimewa.

Eksplorasi.id – Lapangan Kepodang di Blok Muriah yang dioperatori oleh perusahaan migas asal Malaysia, Petronas Carigali Muriah Ltd, ternyata diketahui tidak bisa bisa memproduksi gas sesuai ekspektasi perusahaan.

Diketahui ternyata produksi gas dari Lapangan Kepodang akan habis pada tahun depan atau 2018. Padahal, gas dari Lapangan Kepodang baru diproduksi pada akhir Agustus 2015 sebesar 116 juta kaki kubik per hari.

Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani mengatakan, banyak faktor yang menjadi penyebab kenapa Lapangan Kepodang dalam kondisi kahar (government force majeure).

“Bukan salah prediksi atau estimasi saja. Salah satu penyebab terjadinya kahar adalah volume gas dalam plan of development (PoD) yang disusun operator lama, yaitu BP tidak sesuai produksi yang didapat Petronas Carigali,” kata dia di Jakarta, Rabu (9/8).

Kondisi tersebut, imbuh dia, semakin menjadi karena Petronas saat itu tidak bisa melakukan kajian ulang untuk PoD, karena mengejar target produksi atau onstream Lapangan Kepodang.

“Petronas hanya meneruskan PoD yang sudah disetujui, jadwal proyeknya tidak bisa terlambat. Ada juga faktor interpretasi seismik yang kurang jelas di Lapangan Kepodang. Namun tidak dilakukan kajian ulang karena membutuhkan waktu yang lama,” ujar dia.

Berlokasi di lepas pantai Jawa Timur atau 180 km Timur Laut Semarang, Lapangan Kepodang diketahui menjadi pemasok gas untuk pembangkit listrik Tambak Lorok milik PT PLN (Persero) yang menyuplai listrik di wilayah Jawa Tengah.

PLN dan Petronas diketahui telah meneken perjanjian jual beli gas hingga 2026 untuk PLTGU Tambak Lorok. Lapangan Kepodang memasok gas ke PLTGU Tambak Lorok sebesar 116 MMscfd. Sementara pasokan gas dari Blok Gundih yang dioperatori PT Pertamina EP Asset 4 sebanyak 54 MMscfd.

Terpisah, Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan, PLN sedang mencari sumber gas baru agar pembangkit Tambak Lorok dengan kapasitas 880 MW tersebut tidak terganggu lantaran gas Kepodang akan habis. “Calon sumber gas lain ada. seperti Lapangan Gundih,” jelasnya.

PGN Mulai Berhitung
Di sisi lain, PT PGN Tbk (Persero) juga mulai menghitung kerugian yang dialami dari kondisi kahar di Lapangan Kepodang. PGN diketahui juga memiliki hak kelola di blok tersebut sebesar 20 persen melalui anak usahanya, PT Saka Energi Indonesia.

Namun, di lapangan itu perseroan menggunakan bendera Saka Energi Muriah Ltd. Saka mengambil 20 persen saham di Blok Muriah dari Sunny Ridge pada 16 Desember 2014.

Direktur Keuangan PGN Nusantara Suyono mengatakan, guna menghitung nilai kerugian, perseroan akan menggandeng pihak ketiga yang juga masih kalangan dalam negeri. “Perlu badan independen untuk melihat (kondisi kahar) itu. Berapa kerugiannya sedang dilihat pihak ketiga,” jelasnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/8).

ILustrasi PGN. | Foto : Istimewa.
ILustrasi PGN. | Foto : Istimewa.

Berdasarkan data Eksplorasi.id, selain di Blok Muriah, Saka yang berdiri pada 2011 juga memiliki sejumlah lapangan gas, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Saka diketahui memiliki 36 persen saham di lapangan gas Fasken di Texas, Amerika. Perseroan masuk ke Fasken pada 15 Juli 2014 dengan membeli sebagian saham dari Swift Energy Company.

Di dalam negeri, Saka pun memiliki hak pengelolaan blok migas di dalam negeri, yang di dapat dari kerja sama operasi dan akuisisi. Misalnya di 20 persen di Blok Ketapang yang berlokasi di perairan utara Madura, Jawa Timur.

Saka mengambilalih blok tersebut dari Sierra Oil pada 11 Maret 2013. Operator blok tersebut adalah Petronas. Kemudian, Saka juga mengambilalih 100 persen kepemilikan di Blok Pangkah dari KUFPEC dan HESS pada 10 Januari 2014.

Lalu, pada 27 Juni 2013, Saka mengakuisisi 30 persen kepemilikan pada Blok Bangkanai yang berlokasi di Kalimantan Tengah dari Salamander Energy. Operator blok tersebut adalah Salamander Energy.

Berikutnya, Saka pada 21 Januari 2014 mengambilalih 100 persen kepemilikan di Blok South Sesulu dari HESS. Saka Indonesia Sesulu yang merupakan anak usaha Saka Energi Indonesia menjadi operator blok tersebut.

Selanjutnya, pengambilalihan 8,9 persen saham di Blok Southeast Sumatera dari KNOC pada 12 Desember 2014. Produksi utama blok itu adalah minyak yang berasal dari Lapangan Cinta dan Widuri. Operator blok adalah CNOOC.

Kemudian, akuisisi 11,666 persen saham di Blok Muara Bakau dari GDF SUEZ pada 15 April 2015. Produksi gasnya berasal dari lapangan Jangkrik dan Northeast Jangkrik yang diperkirakan akan gas-in pada kuartal keempat dengan operator blok adalah ENI.

Reporter : Sam

Tags: headlineLapangan KepodangPetronasPGN
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Luar Biasa, Pertamina Miliki Utang Hingga Rp 337,35 Triliun

Selama Enam Bulan Utang PLN Bertambah Rp 26,74 Triliun

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

ISC Terapkan Tranformasi Pengadaan Minyak Mentah Sistematis

Harga Minyak Turun, Laba Pertamina Cuma USD 1,42 Miliar

9 tahun ago
Izin Ekspor Kondensat PT Gasuma dari Ditjen Migas Diduga Bermasalah

Izin Ekspor Kondensat PT Gasuma dari Ditjen Migas Diduga Bermasalah

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Dua BUMN Bangun PLTMH Senilai Rp 460 Miliar

    Investor Asal Tiongkok Ingin Bangun PLTMH

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kejagung Tahan Mantan Direktur Keuangan Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sembilan Tahun Menjabat, Hendi Prio Bikin Aset PGN Melonjak Rp 67,35 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menteri Jonan Kunjungi Kantor Chevron di Riau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PLTU Cilacap Ekspansi 660 MW Resmi Beroperasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Pegadaian Ajak Mahasiswa untuk Investasi Sejak Dini Lewat Seminar Keuangan Syariah 3 Juli 2025
  • Menteri Ekraf Akan 'Selamatkan' 177 Film Lokal yang Belum Tayang di Bioskop 2 Juli 2025
  • Realisasi Penerimaan Pajak Mencapai Rp831,27 Triliun Hingga Semester I 2025, Menkeu : Masih Menunjukan Tekanan 2 Juli 2025
  • Gross Merchandise Value Flip Tumbuh Lima Kali Lipat 2 Juli 2025
  • OJK : Nilai Premi Kesehatan 2024 Sebesar Rp40,19 Triliun atau Naik 43,01 Persen 2 Juli 2025
  • Laba Bersih CLEO Tumbuh di Kuartal I-25 Mencapai Rp116,5 Miliar 2 Juli 2025
  • Toys Kingdom Hadirkan Tema Jurassic World Rebirth untuk Musim Liburan Sekolah 2 Juli 2025
  • Menteri PU Nonaktifkan Tiga Pejabat BBPJN Sumut Menyusul OTT KPK 2 Juli 2025
  • FWD Insurance Luncurkan Asuransi Jiwa FWD Future First untuk Proteksi Jiwa dan Diversifikasi Aset 2 Juli 2025
  • Informa Raih Penghargaan Ritel Furnitur Terbaik di Asia Tahun 2025 30 Juni 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In