Eksplorasi.id – Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) premium dan solar tidak langsung diikuti peningkatan penjualan yang drastis. Bahkan, ada pula Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang mengalami penurunan penjualan premium.
Pemilik SPBU di Jl Godean Km 4 Banyuraden Dwi Cahyono mengungkapkan, sebelum premium dan solar turun harga pada 1 April 2016, terlebih dahulu ada penurunan harga bahan bakar khusus (BBK) termasuk pertalite. Saat itu, terjadi migrasi yang cukup besar ke pertalite karena disparitas harga hanya Rp 50 rupiah.
“Waktu itu, konsumsi pertalite yang tiap hari 2 kilo liter [KL] meningkat jadi 2,9 KL sampai 3 KL,” ujar Dwi, Selasa (5/4).
Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) DIY Siswanto mengatakan, saat ini belum terlihat bagaimana respons masyarakat terkait penurunan harga BBM. Ia mengungkapkan, beberapa SPBU menunjukkan tren peningkatan konsumsi premium. Peningkatan yang terjadi rata-rata 2 KL. Namun, ada pula yang turun.
Eksplorasi | Harianjogja | Aditya