Eksplorasi.id – Manajemen PT Medco E&P Indonesia membantah bahwa tumpahan minyak milik perseroan mengotori wilayah perairan Indonesia.
Senior Manager Relations Medco E&P Indonesia Teguh Imanto menegaskan, tidak benar tumpahan minyak mentah milik Medco E&P Indonesia mengotori wilayah laut di Tanah Air.
“Lokasi lapangan minyak Medco E&P Indonesia beroperasi di wilayah darat. Selain itu, sesuai prosedur penanggulangan tumpahan minyak, seluruh tumpahan minyak (oil spill) selalu dibersihkan oleh Perusahaan tersebut untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan,” kata dia di Jakarta, Rabu (25/1).
Dia menjelaskan, tumpahan minyak Medco E&P Indonesia sebesar 91 persen disebabkan oleh tindakan sabotase dan pencurian minyak (penggesekan pipa) dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Medco E&P Indonesia terus melakukan berbagai upaya dalam mencegah aksi sabotase dan pencurian minyak dengan melakukan kerja sama dengan kepolisian dan TNI serta memberdayakan masyarakat lokal,” ujar dia.
Medco E&P Indonesia, lanjut Teguh, dalam operasinya selalu menjunjung tinggi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
Sebelumnya, Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas Nurwahidi mengatakan, volume tumpahan minyak tertinggi terjadi pada 2013, yakni dengan 3.025,6 barel. Kemudian pada 2014 turun menjadi 1.113,8 barel, dan 266,4 barel pada 2015.
“Tahun lalu dari total volume 787,2 barel, sebanyak 672 barel minyak milik PT Medco E&P Indonesia tumpah perairan Indonesia. Disusul PT Chevron Pacific Indonesia 38,06 barel, PT Pertamina EP Tarakan 18 barel, VICO 17 barel, dan ConocoPhillips 11 barel,” kata dia di Jakarta, Selasa (24/1).
Sementara, Kepala Humas SKK Migas Taslim Z Yunus di Jakarta, hari ini, mengatakan, SKK Migas sebagai institusi yang mengawasi kegiatan usaha hulu migas berhasil menekan angka tumpahan minyak sejak 2013 hingga 2016.
Keberhasilan tersebut diperoleh berkat kerja sama antara SKK Migas dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) di seluruh Indonesia.
“SKK Migas dan Kontraktor KKS melakukan berbagai upaya dalam menekan jumlah tumpahan minyak, di antaranya melakukan pemeliharaan fasilitas produksi migas yang didukung oleh personil terlatih dalam operasi oil spill response dan berkoordinasi dengan aparat keamanan,” kata dia.
Reporter : Samsul