Eksplorasi.id – Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman menegaskan kesiapan negaranya untuk mendukung perpanjangan kesepakatan pemangkasan produksi minyak global.
“Kerajaan menegaskan kesiapan untuk memperpanjang kesepakatan pemangkasan produksi yang terbukti dapat menyeimbangkan kembali suplai dan permintaan,” ujar Pangeran Mohammed bin Salman dalam keterangan resmi yang dikutip Reuters, Senin (30/10).
Menurutnya, kenaikan permintaan minyak telah menyerap pertumbuhan produksi shale oil. “Kami akan mendukung langkah apa pun untuk menstabilkan suplai dan permintaan minyak. Menurut saya, saat ini pasar minyak dibanjiri oleh pasokan shale oil. Kami akan kembali merebut pasar,” ujarnya kepada Reuters.
Pernyataan Pangeran Mohammed bin Salman mendorong penguatan harga minyak. Pada Jumat (27/10), minyak mentah Brent diperdagangkan di atas harga US$60 per barel untuk pertama kali sejak Juli 2015.
Arab Saudi merupakan produsen minyak terbesar di antara negara-negara anggota OPEC. Selain OPEC, Rusia juga membatasi pasokan minyak ke pasar global agar pasokan menyusut sehingga harga bisa terdongkrak.
OPEC dan sepuluh negara produsen minyak lainnya sepakat untuk memangkas 1,8 juta barel per hari (bpd) sejak Januari 2017 hingga Maret 2018.
Perpanjangan kesepakatan itu masih dalam pertimbangan. Adapun, negara-negara OPEC dan non-OPEC akan bertemu untuk membicarakan kebijakan minyak pada 30 November 2017. (SAM)