Eksplorasi.id – PT Pertamina berhasil mencatatkan laba hingga US$1 miliar atau Rp14,02 triliun (Kurs Rp14.028 per dolar AS) sepanjang 2020 kemarin. Demikian dikatakan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) akhir pekan lalu.
Kata BTP, laba tersebut didapat karena perseroan melakukan penghematan dan pemotongan jalur birokrasi yang dilakukan oleh dewan direksi.
Pada semester I/2020 lalu, Pertamina mengalami rugi bersih sebesar US$767,91 juta setara Rp11,13 triliun (mengacu kurs Rp14.500 per dolar AS per 24 Agustus 2020).
Kerugian tersebut dipicu oleh sejumlah pos. Tercatat, pos penjualan dan pendapatan usaha perseroan turun 24,71 persen dari US$25,54 miliar menjadi US$20,48 miliar.
Penurunan penjualan dan pendapatan disumbang oleh penurunan penjualan minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi, dan produk minyak dalam negeri dari US$20,94 miliar menjadi US$16,56 miliar.
Perseroan juga mengalami penurunan pendapatan dari aktivitas operasi lainnya dari US$497,23 juta menjadi US$424,80 juta. “kKerugian tersebut terjadi karena tekanan ekonomi pandemi virus corona atau covid-19,” jelas Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini.