Eksplorasi.id – Menurut pengamat perlindungan konsumen Indah Suksmaningsih, untuk Elpiji subsidi, Indonesia justru termasuk termurah di Asean, bahkan di Asia. Hal ini sekaligus membantah pernyataan Ketua Komisi Persaingan Usaha (KPPU), M. Syarkawi Rauf bahwa harga Elpiji Pertamina termahal di ASEAN.
Sedangkan untuk non subsidi, meski sudah mengikuti harga keekonomian, namun tetap lebih terjangkau. “Saya kok meragukan pernyataan tersebut. Justru malah harga BBM kita termurah se Asean,” kata Syarkawi.
Sebaliknya, Indah justru mengaresiasi informasi harga yang disampaikan Dirjen Migas Kementerian ESDM, Wiratmaja Puja yang mengatakan harga Elpiji subsidi di Indonesia seperti disampaikan Wiratmaja, berada pada kisaran Rp 4.250/kg.
Sementara untuk jenis non subsidi, berdasarkan harga keekonomian, Pertamina mematok harga Rp 7.700-14.200/kg. Bandingkan dengan Filipina, yang sudah memasang harga Rp 24.000/kg, Jepang Rp 20.000/kg, Cina Rp 17.000-21.000/kg, dan bahkan Skotlandia Rp 17.000/kg.
Eksplorasi | Sindonews | Aditya