Eksplorasi.id – Lesunya aktivitas bisnis batubara di Kalsel memberikan dampak yang signifikan bagi pelaku usaha perkapalan khusus angkutan batubara.
Menurut Ketua Indonesia Ship Owner Association (INSA) Kalsel, H Gayo Syamsudin, pendapatan para pemilik kapal khusus angkutan batubara mengalami penurunan hingga 40 persen. Alhasil, banyak kapal angkutan batubara yang kini menganggur dan hanya sandar di dermaga.
“Kira-kira sudah setahun aktivitas begini-begini saja, masih belum ada perkembangan. Padahal, jasa angkutan batubara termasuk yang paling diandalkan oleh para pelaku bisnis ini,” ungkap Gayo, Senin (28/3).
Diceritakan Gayo, ketika suasana bisnis batubara masih ramai, pihaknya bisa menyediakan delapan hingga sepuluh kapal pengangkut dalam sehari. “Sekarang, bisa dua kapal saja yang berangkat juga sudah bersyukur. Itupun harus dipotong dengan biaya operasional seperti untuk bahan bakar dan jasa pandu, jadi keuntungan yang diterima pelaku usaha sangat minim,” keluhnya.
Eksplorasi | Prokal | Aditya