Eksplorasi.id – Besaran penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar yang dilakukan pemerintah akhir Maret kemarin, dinilai Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR RI) seharusnya bisa turun Rp 1.600/liter bukan Rp 500/liter.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Fadel Muhammad mengatakan besaran penurunan harga untuk kedua jenis BBM tersebut seharusnya lebih dari Rp 500/liter akibat anjloknya harga minyak dunia. “Harga penurunan BBM hitungannya tidak pas. Menurut kita ada Rp1.600/liter untuk penurunannya. Ada selisih harga yang jauh perhitungan penurunan harga BBM antara pemerintah dengan DPR,” tutur Fadel, Selasa (12/4).
Lanjut dia berdasarkan hitungan pihaknya ada perbedaan hitungan harga BBM yang jauh dengan pemerintah sehingga keberadaan selisihnya dipertanyakan. Dan menurutnya, pemerintah tidak konsisten dalam menerapkan kebijakan harga BBM dan juga melempar wacana pencabutan subsidi solar.
Seperti diketahui sebelumnya muncul wacana pemotongan subsidi solar yang dilontarkan Menteri ESDM, Sudirman Said dan berencana mengajukannya dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016.
Eksplorasi | Sindonews | Aditya