Eksplorasi.id – Menteri ESDM Ignasius Jonan didampingi Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Presiden Direktur ConocoPhillips (Grissik) Indonesia Ltd Bijan Agarwal, hari ini, Minggu (21/5) meresmikan proyek kompresi Lapangan Sumpal (Sumpal Compression Project) di Blok Corridor, Kabupaten Muba, Sumatera Selatan, yang dioperasikan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ConocoPhillips.
Proyek ini mampu selesai tiga bulan lebih cepat dari target. Proyek ini telah beroperasi pada April 2017, dari rencana awal Juli 2017. Menteri Ignasius Jonan mengapresiasi keberhasilan proyek yang selain lebih cepat dari target, juga diselesaikan dalam 3.248.149 jam kerja dengan zero accident.
Menteri Jonan juga mengingatkan bahwa keselamatan adalah nomor satu, tanpa jaminan keselamatan putra-putri terbaik dunia enggan bekerja di lapangan lagi.
“Generasi sekarang, kalau bekerja di perusahaan yang tidak mengutamakan safety, pasti tidak mau. Berapa pun penghasilannya. Penting sekali industri ini (minyak dan gas) tetap seperti ini, supaya menarik generasi muda,” kata Menteri Jonan pada sambutannya saat meresmikan proyek tersebut, seperti dirilis dari situs resmi Kementerian ESDM, Senin (22/5).
Menteri Jonan juga mengapresiasi dua hal lain dari Sumpal Compression Project, melibatkan tenaga kerja lokal dan efisiensi biaya produksi. “Produk migas tidak ada yang bisa menentukan harganya. Kalau kita tidak bisa menentukan harga jual, kita harus efisien. Jadi ada empat hal yang saya apresiasi, safety, community development, cost efficiency, dan ketepatan waktu,” ujar Menteri Jonan.
Seperti dikemukakan Bijan Agarwal, proyek dilaksanakan pada area brown field tanpa mengganggu kegiatan rutin operasi produksi, meminimalisir gangguan ke masyarakat sekitar, dan melibatkan tenaga kerja lokal/nasional. “Sumpal Compression Project memiliki presentasi TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) sebesar 58,96 persen,” kata Agarwal.
Agarwal juga menegaskan bahwa proyek ini tidak mengganggu kegiatan rutin operasi produksi (no lost production opportunity). Sumpal Compression Project berhasil mengoptimalkan volume produksi dari 265 MMscfd menjadi 310 MMscfd. Proyek ini diproyeksikan selesai dengan nilai biaya 25 perse di bawah nilai Authorization for Expenditure (AFE) yang disetujui, yaitu sebesar USD 222,9 juta menjadi USD 163,6 juta.
Proyek yang diresmikan Menteri hari ini meliputi satu tingkat sistem kompresi (tiga unit) Gas Turbine Compressor (GTC) total 24 ribu horse power, dua unit Gas Turbine Power Generation masing-masing 1 MW, ruang kendali (process control system dan safety instrumented system) instrumentasi dan elektrikal, dan perluasan area operasi.
Reporter : Sam