Eksplorasi.id. Harga minyak dunia mencapai level tertinggi dalam empat bulan, melayang mendekati USD45 per barel setelah adanya laporan bahwa produsen Rusia dan Arab Saudi telah sepakat untuk membekukan produksi menjelang pertemuan produsen minyak dunia.
Seperti dikutip Reuters, Rabu (13/4/2016), harga minyak brent ditutup naik USD1,86 atau 4,3% menjadi USD44,69 per barel. Sementara, harga minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) juga naik USD1,81 atau 4,48% menjadi USD42,17 per barel.
Kantor berita Rusia Interfax mengutip seorang sumber diplomatik di Doha mengatakan bahwa Rusia dan Arab Saudi mencapai konsensus kemarin tentang pembekuan produksi dan keputusan akhir tidak akan tergantung pada Iran.
Kabar tersebut datang sebagai pemerintah AS mengatakan bahwa produksi minyak mentah AS diperkirakan akan turun 560.000 barel per hari di 2017. “Orang-orang sekarang menyadari bahwa pertemuan OPEC ini bisa menjadi titik balik bersejarah bagi pasar. Sekarang, dengan pengurangan produksi AS, pengertian kita adalah bahwa kita sedang memasuki siklus baru ke atas,” kata Phil Flynn, seorang analis di Futures Group.
Pasar minyak sudah didorong naik menjelang pertemuan anggota OPEC dengan produsen luar di Doha, Qatar, pada Minggu, tapi komentar memicu harapan bahwa produsen minyak akan menyepakati langkah-langkah untuk mengatasi pasokan.
Namun, beberapa analis tetap skeptis. Sementara pasar sedang didorong lebih tinggi pada rebalancing pasokan dan permintaan global, ancaman rekor tinggi tingkat persediaan dan produsen meningkatkan produksi setelah harga rebound.
Gene McGillian, analis senior di Tradition Energy menambahkan bahwa partisipasi Iran dalam pembekuan produksi akan menjadi penting untuk diskusi yang lebih bermakna mengenai pemotongan pasokan.
Eksplorasi.id. | Yudo