Eksplorasi.id – Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyatakan, saat ini lebih banyak orang kaya yang menikmati subsidi listrik ketimbang masyarakat kurang mampu. Karena itu pemerintah ingin menerapkan subsidi tepat sasaran.
“Pada waktu subsidi, BBM subsidi diberikan pada komoditas. Pada BBM itu sendiri jadinya orang yang tidak berhak menerima subsidi mendapat subsidi. Subsidi yang pernah Rp 180 triliun hampir setengahnya dinikmati 20 persen orang kaya,” tutur Sekretaris Eksekutif TNP2K Bambang Widianto, Kamis (28/4).
Bambang melanjutkan, saat ini ada dua golongan pelanggan yang mendapat subsidi, yaitu golongan 450 VA dan 900 VA. Namun golongan 450 VA hanya mendapat subsidi sekitar Rp 60 ribu per bulan, sedangkan 900 VA yang didominasi orang kaya Rp 101 ribu per bulan.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah golongan pelanggan 900 VA mencapai 22,3 juta, sedangkan yang masuk kategori miskin hanya 4 juta, artinya ada 18 juta rumah tangga yang akan dicabut subsidinya. Kenapa subsidi listrik harus dikurangi pemerintah tidak anti subsidi, tapi subsidi perlu tepat sasaran,” tutur Bambang.
Eksplorasi | Liputan6 | Aditya