Eksplorasi.id – Harga minyak di perdagangan Asia kembali turun pada perdagangan Senin setelah Timur Tengah ditengah produksi Amerika Serikat yang menurun.
Para analis mengatakan kenaikan produksi negara anggota OPEC (The Organization of the Petroleum Exporting Countries), menjadi faktor yang menentukan, dibanding dengan faktor penururan produksi minyak Amerika Serikat dan turunnya kurs dolar, yang menjadikan harga komoditas lebih murah untuk diperdagangkan.
“Turunnya kurs dolar gagal menggairahkan para investor di pasar crude oil (minyak mentah),” tutur Bank ANZ, Senin (2/5). Dolar, selama tahun ini, telah menurun sekitar 6 persen terhadap mata uang lainnya. Produksi minyak OPEC naik menjadi 32,64 juta barel per hari (bpd) pada bulan April dari 32,47 barel per hari pada bulan Maret.
Kepala Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol mengatakan bahwa harga minyak yang telah melewati harga terendahnya, akan berdampak baik pada ekonomi global. Produksi minyak negara-negara non OPEC turun sebanyak 700 ribu barel per hari (bpd) tahun ini, yaitu penurunan terbesar dalam 20 tahun terakhir.
Eksplorasi | Rimanews | Aditya
Usul tangki baru kab madina ada pelabuhan baru