• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Rabu, Oktober 29, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Pemerintah Ubah Paradigma Pendapatan Migas

by Aloysius Diaz Aditya
7 Mei 2016
in BERITA
0
8 Blok Migas di RI Tak Laku Dilelang

Blok Migas. | Foto : Istimewa.

0
SHARES
32
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Pendapatan negara ‎dari sektor minyak dan gas bumi (migas) mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir. Penurunan tersebut terjadi karena anjloknya harga minyak dunia.

Direktur Pembinaan Program Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Cahyono Adi mengatakan, pendapatan negara dari hasil penjualan migas saat ini tidak menentu. Pendapatan negara sangat tergantung dari harga minyak dunia yang sangat fluktuatif.

“Hasil penjualan itu terkait dengan harga minyak. Di kontrak gas pun sebagian besar dikaitkan dengan formula harga minyak,” kata Agus, dalam acara‎ 12th Indonesia Investment Week, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (6/5/2016).

Agus melanjutkan hasil dari penjualan migas tersebut akan sangat berpengaruh kepada pendapatan negara dari sektor migas. Ia mencontohkan, dalam Anggaran Pendapatan ‎Belanja Negara (APBN) 2015 ditarget pendapatan negara dari sektor migas mencapai Rp 300 triliun. namun karena terjadi penurunan harga minyak target tersebut diturunkan dalam APBN Perubahan 2015 menjadi Rp 130 triliun. Meski sudah diturunkan, pendapatan tersebut pun tidak mencapai target.

“Harga minyak sangat fluktuatif. Perkembangannya sulit diprediksi. Harga minyak dalam dua tahun terakhir itu anjlok sekali. Sampai level US$ 32 per barel. Turun dari yang US$ 120 per barel,” terang dia.

Penurunan penjualan migas ini tak hanya berpengaruh kepada pendapatan negara tetapi juga kepada bagi hasil di daerah.

Oleh karena itu, menurut Agus, pemerintah tidak bisa menggantungkan pendapatan negara dari penjualan migas lagi. Selain itu, pemerintah juga telah mengubah paradigma hasil penjualan migas.

Agus mengungkapkan,‎ saat ini pemerintah telah merubah paradigma, sektor migas tidak lagi diandalkan sebagai sumber keuangan negara, tetapi penggerak perekonomian di daerah.

Dengan adanya pertumbuhan ekonomi daerah maka juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional. ” Sekarang sudah ada pergantian paradigma dari migas sebagai komoditas menjadi migas sebagai penggerak perekonomian,” tutup Agus.

Eksplorasi | Aditya

Tags: migasparadigma
Aloysius Diaz Aditya

Aloysius Diaz Aditya

Next Post
Ngebor Minyak, Malah Temukan Cadangan Gas Bumi

Impor Migas Provinsi Ini Meningkat 54,8 Persen Dibandingkan Bulan Sebelumnya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Pertamina-Rosneft Teken Perjanjian Pembangunan Kilang Tuban

Pertamina-Rosneft Teken Perjanjian Pembangunan Kilang Tuban

9 tahun ago
Arab Saudi Siap Bantu RI Wujudkan Cadangan Minyak Strategis

Wujudkan Cadangan Strategis, Indonesia Butuh Minyak Mentah 45 Juta Barel

10 tahun ago

Sering Dibaca

  • PGN teken amandemen ke-4 atas pinjaman senilai Rp2,16 triliun dengan Saka Energi

    PGN teken amandemen ke-4 atas pinjaman senilai Rp2,16 triliun dengan Saka Energi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lembaga riset sebut optimalisasi blok besar bisa jadi andalan produksi migas nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PBNU siap kelola konsesi tambang batu bara seluas 26 ribu hektare di Kaltim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Setelah setujui POD lapangan Geng North dan Gehem, Kementerian ESDM bidik blok Andaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bersumber dari PLTBm, PLN tambah pasokan listrik ramah lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Permata Bank Kantongi Laba Bersih Setelah Pajak Sebesar Rp2,9 Triliun 29 Oktober 2025
  • Laba Bersih Konsolidasi BTPN Syariah Tembus Rp945 Miliar Hingga Kuartal III 2025 29 Oktober 2025
  • Shaloom Razade Jadi Brand Ambassador REEF Indonesia 29 Oktober 2025
  • Perluas Peluang Karir Profesional Indonesia, Jobstreet Dukung UI Vocational Expo 2025 29 Oktober 2025
  • Perluas Portofolio Restoran, F&B ID Buka Gerai Baru 88 SEOUL di Living World Alam Sutera 29 Oktober 2025
  • Indonesia Eximbank dan Bank ICBC Indonesia Tandatangani Perjanjian Kredit Senilai USD250 Juta 29 Oktober 2025
  • Kesempatan Mendapatkan Tiket Gratis ke GIIAS Makassar 2025 29 Oktober 2025
  • Laporan WRI 2025: 7 dari 10 ‘Knowledge Workers’ di Indonesia Tidak Memiliki Hubungan yang Sehat dengan Pekerjaannya 28 Oktober 2025
  • Hari Ekonomi Kreatif Nasional 2025: Ekraf Jadi Mesin Pertumbuhan dan Daya Saing Global 28 Oktober 2025
  • Superbank Kantongi Laba Sebelum Pajak Sebesar Rp80,9 Miliar 28 Oktober 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In