Eksplorasi.id– Harga minyak mentah dunia jatuh setelah pemungutan suara referendum Brexit berakhir yang kini tengah memasuki tahap penghitungan suara. Sempat menguat pada penutupan kemarin sebesar 2%, harga minyak kembali terpeleset di tengah penantian hasil referendum dalam menentukan apakah Inggris akan tetap bertahan bersama Uni Eropa (UE) atau tidak.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (24/6/2016) harga minyak mentah AS turun 35 sen menjadi USD49,76 per barel pada pukul 00.01 GMT. Sementara minyak Brent juga mengalami penyusutan sebesar 27 sen pada level USD50,64 per barel.
Sebelumnya pada Kamis kemarin, kontrak kedua minyak dunia sempat meningkat untuk mengumpulkan optimistis para investor. Hasil resmi penghitungan suara tahap pertama disebutkan menjadi milik mereka yang ingin Inggris tetap bertahan bersama Uni Eropa (UE). Meski begitu masih terlalu dini untuk melihat tren kedepannya.
Pada pasar mata uang poundsterling juga menyusut terhadap dolar Amerika Serikat (USD), setelah sebelumnya meroket ke level tertinggi pada posisi 1.5022. Sedangkan euro balik melawan terhadap USD ke level 1.1324 mengiringi yen yang mencetak kerugian melawan USD pada posisi 104.96.
“Jika hasilnya ternyata menjadi tetap bertahan, reaksi pasar global cenderung akan terhenti. Sementara bila hasilnya pergi akan menjadi risiko terbesar pada pasar serta aset risiko global karena pasar cenderung tidak mengharapkan hasil ini,” jelas Senior Partner Institut Manajemen Energi Dominick Chirichella di New York.
Pada pasar minyak beredar kabar bahwa Canadian Association of Petroleum Producers telah memangkas produksi minyak mereka hingga 2030 dengan perkiraan sebesar 400.000 barel per hari (bpd) untuk 4,9 juta bpd. Sementara Menteri Energi Arab Saudi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi Saudi bahwa harga minyak yang meningkatkan dikarenakan penawaran dan permintaan telah hampir seimbang.
Eksplorasi | Reuters | Dian