• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Selasa, Juli 22, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home GAS

Genjot Infrastruktur Migas, Menjaga Pertumbuhan

by Diaz Aditya
19 Agustus 2016
in GAS, MIGAS, MINYAK
0
Ekspor Migas Daerah Ini Terus Merosot
0
SHARES
133
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Di saat situasi perekonomian secara global tengah menurun, Indonesia masih mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi.

Dalam dua kuartal terakhir, pertumbuhan ekonomi negeri ini meningkat dan secara kumulatif mencapai 5,04%.encapaian tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih potensial sebagai tujuan investasi dunia. Di sisi lain, hal itu juga menegaskan adanya momentum yang perlu dijaga, sehingga pertumbuhan dapat berjalan berkesinambungan.

Dalam hal ini, salah satunya adalah memastikan ketersediaan energi sebagai penggerak roda perekonomian. Saat ini, mesti diakui bahwa energi primer yang digunakan masih didominasi oleh minyak dan gas (migas). Maka, tak heran jika pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya keras agar ketersediaan migas dapat mencapai seluruh lapisan masyarakat, juga industri dan kelistrikan.

Guna mewujudkan tujuan tersebut, jelas dibutuhkan infrastruktur migas yang memadai. Sama halnya jalan tol yang berperan penting bagi perekonomian dengan membuka akses wilayah dan memperlancar arus distribusi, infrastruktur migas pun sangat krusial karena mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat serta bertumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru.

Karena itu, pembangunan infrastruktur migas ditegaskan dalam Nawa Cita bidang migas, antara lain pembangunan transmisi dan distribusi gas, jaringan gas rumah tangga, storage unit, kilang minyak, dan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Kementerian ESDM memandang pembangunan infrastruktur migas yang menjadi bagian dari transformasi sektor ESDM, adalah suatu keharusan, bukan pilihan.

Transformasi sektor energi ini dilakukan untuk mencapai cita-cita membangun kemandirian bangsa da-lam menghadapi persaingan antarnegara, antarkawasan dan benua. Dalam program strategis migas Kementerian ESDM, infrastruktur yang akan dan tengah digenjot pembangunnya hingga 2030 meliputi kilang minyak, jaringan gas kota, diversifikasi BBM-BBG, infrastruktur migas di wilayah timur, perluasan konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg, depo elpiji dan TBBM, fasilitas penyimpanan di daerah terpencil, jaringan pipa minyak dan gas nasional, serta diversifikasi elpiji untuk nelayan kecil.

Untuk kilang minyak, sejumlah lokasi disiapkan, yakni Medan, Bontang, Tuban dan kilang yang masuk dalam RDMP Pertamina yakni Balikpapan, Balongan, Cilacap, Tuban. Targetnya, pada 2025 kapasitas olah kilang dalam negeri menanjak menjadi 2,163 juta barel minyak mentah per hari. Jika terealisasi, impor BBM akan tereduksi hingga tak lagi membebani anggaran negara. Saat ini saja, melalui pengoperasian kilang TPPI oleh Pertamina, kapasitas olah telah bertambah 100.000 barel dan mengurangi impor BBM hampir 30%.

Di sisi lain, Kementerian ESDM juga menyiapkan pembangunan kilang-kilang mini dipayungi Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 22 tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pembangunan Kilang Minyak Skala Kecil di Dalam Negeri. Kilang mini akan dibangun di delapan kluster, meliputi Sumatera, Kalimantan, dan Maluku.

Selain menawarkan efisiensi karena produksi minyak di beberapa daerah terpencil bisa diolah tak jauh dari lokasi, kilang-kilang dengan kapasitas olah maksimal 20.000 barel ini juga akan berguna dalam situasi darurat saat terjadi masalah di kilang besar. Proyek ini juga dipastikan turut mendorong tumbuhnya perekonomian setempat.

Sedangkan untuk jaringan gas kota, Data Direktorat Jendral Migas (Ditjen Migas) Kementerian ESDM mencatat sebanyak 87.741 sambungan rumah tangga (SR) di 14 kabupaten/kota telah terealisasi. Ditjen Migas menargetkan, tahun ini sebanyak 89.000 sambungan akan terealisasi menggunakan dana APBN. Di luar APBN, total sebanyak 93.096 SR akan direalisasikan di 21 kabupaten/kota.

Sedang infrastruktur pipa gas yang menjadi fokus adalah penyambungan pipa gas dari ujung Sumatera sampai ke ujung Jawa, semuanya terus berjalan kendati belum semasif yang diharapkan. Di sisi lain, pembangunan SPBG pun dikebut dengan target 84 unit di tahun anggaran 2016. Demikian pula penyediaan elpiji bagi nelayan kecil, sebanyak 5.473 converter kit dibagikan sebagai proyek percontohan.

Semua bermuara pada tujuan akhir, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan energi dengan harga terjangkau. Untuk mengejar pemerataan ekonomi, infrastruktur migas di wilayah timur Indonesia pun tak ketinggalan dibangun. Tangki penyimpanan BBM dengan total kapasitas 69.500 kiloliter (kl) dibangun di 14 lokasi yang tersebar dari Sulawesi, NTB, NTT, hingga Papua, yakni di Badas, Parepare, Masohi, Namlea, Labuha, Waingapu, Merauke, Bula, Saumlaki, Wayame, Maumere, Ternate, Dobo dan Nabire.

Demikian pula tangki penyimpanan elpiji dengan total kapsitas 5.000 metrik ton (MT) dibangun di Jayapura, Wayame, dan Tenau. Keberadaan infrastruktur-infrastruktur tersebut kelak memungkinkan masyarakat di timur Indonesia menikmati program konversi elpiji dan BBM dengan harga lebih terjangkau.

Dirjen Migas IGN Wiratmadja Puja mengatakan, menimbang pentingnya keberadaan infrastruktur tersebut, pemerintah tak segan mengalokasikan dana dari APBN untuk pembangunan proyek di daerah yang dinilai belum ekonomis. Untuk tahun anggaran 2016, tercatat Ditjen Migas mengalokasikan tak kurang dari Rp1,896 triliun bagi belanja infrastruktur atau mencapai 84,5% dari total anggaran yang diterima tahun ini.

”Kalau di barat kan sudah tumbuh ekonominya, jadi APBN kita kurangi penggunaan di Jawa dan Sumatera, beralih ke daerah timur atau area perbatasan. Dengan akses energi yang mudah, maka transportasi akan lebih lancar dan ekonomi tumbuh lebih cepat,” tuturnya.

Namun, harus diakui bahwa kemampuan APBN untuk membiayai seluruh infrastruktur migas yang dibutuhkan terbatas. Butuh dana ratusan triliun untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Karena itu, peran swasta juga terus didorong guna mempercepat terwujudnya infrastruktur migas.

Eksplorasi | Aditya

Tags: migaspertumbuhan
Diaz Aditya

Diaz Aditya

Next Post

Dwikewarganegaraan, Arcandra Rawan Dimanfaatkan Mafia Migas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Pertamina Bisa Hemat Rp 3 Miliar dari Subsidi Gas

Pertamina Bisa Hemat Rp 3 Miliar dari Subsidi Gas

9 tahun ago
98 Institute Desak KPK Turun Tangan Periksa BPK dan Pertamina dalam Kasus BULL

98 Institute Desak KPK Turun Tangan Periksa BPK dan Pertamina dalam Kasus BULL

7 tahun ago

Sering Dibaca

  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksploitasi Tambang Seko Dikecam Masyarakat Sipil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PLN Gunakan Alat Deteksi Untuk Melacak Pencurian Listrik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Hari Blok Cepu Gagal ‘Lifting’, FSO Gagak Rimang Alami ‘Tank Top’?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina EP Cepu Naikkan Imbal Jasa Pengambilan Minyak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Perkuat Kinerja Wujudkan Visi PU608, Kementerian PU Lantik 520 Pejabat 21 Juli 2025
  • Menteri ESDM : Bea Keluar Jangan Jadi Beban Pengusaha Batu Bara 19 Juli 2025
  • Pertamina Rilis Inovasi Digital Pengelolaan Perizinan Berbasis Teknologi Geospasial ArcGIS 19 Juli 2025
  • Indonesia Tegaskan Komitmen Dorong Ekosistem Kekayaan Intelektual Inklusif dan Berkelanjutan 19 Juli 2025
  • Bank Indonesia : Gen Z Pengguna QRIS Terbesar di Indonesia 19 Juli 2025
  • Kantongi Rp97,1 Triliun, Aset KAI Naik Rp44,9 Triliun di Tahun 2024 19 Juli 2025
  • FWD Insurance dukung Peningkatan Literasi dan Penetrasi Asuransi Lewat Edukasi dan Teknologi 18 Juli 2025
  • Polytron Akselerasi Produksi Mobil Listrik di Fasilitas PT Handal Indonesia Motor Purwakarta 18 Juli 2025
  • Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Dorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia 17 Juli 2025
  • Vanda RE Tandatangani Framework Supply Agreement Besar dengan Produsen Baterai CATL 17 Juli 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In