Eksplorasi.id – Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, dana bagi hasil (DBH) minyak dan gas Riau diprediksi akan mengalami kenaikan pada 2017 berdasarkan nota keuangan RAPBN, seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada sidang MPR RI Selasa (16/8) lalu.
“Pada 2017 ini, berdasarkan pidato nota keuangan yang disampaikan oleh Presiden. Kami optimis DBH Migas naik,” kata Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Jumat (19/8).
Dikatakannya, pada APBN Perubahan 2016 asumsi makro terkait harga minyak mentah ditetapkan oleh pemerintah dan DPR RI sebesar USD 40 per barel. Kemudian pada pidato Presiden Selasa (16/8) , asumsi makro pada 2017 naik menjadi USD 45 per barel. “Artinya ada pengembalian lagi USD 5 per barel akan berpengaruh terhadap penerimaan bagi hasil Riau,” kata dia.
Pada tahun lalu, Riau mengalami penurunan besar dari DBH migas akibat anjloknya harga minyak. Dari asumsi makro USD 151 pada 2015 menjadi USD 40 per barel yang berimbas pada pendapatan semua kabupaten/kota di Riau. Andi Rachman, begitu sapaan akrabnya berharap berdasarkan nota anggaran tersebut presiden tidak mengurangi proyek infrastruktur di Riau karena DBH naik.
Dia berharap presiden masih akan tetap ada komitmem terhadap infrastruktur yang menjadi prioritas di Bumi Lancang Kuning. “Tentu di situ kami berharap Riau mendapat bagianlah, dari APBN termasuk Terminal Pelabuhan Roll on Roll, pengembangan bandar udara dan kegiatan infrastruktur pusat lainnya yang ada di daerah seperti kereta api dan jalan tol,” sebutnya.
Meski diperkirakan DBH naik lagi, Andi menyampaikan pihaknya tetap akan meminta jajarannya untuk melakukan penghematan. Terutama untuk biaya pwrjalanan dinas dan kegiatan kegiatan yang tidak menjadi prioritas atau yang tidak bersinggungan langsung dengan masyarakat.
Reporter : Said Dharma Setiawan (Riau)
Caption : Peta Riau/ Istimewa