• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Rabu, Oktober 29, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home MINYAK

Tolak Beli Peningkatan ‘Lifting’ Banyu Urip, Sikap ISC Pertamina Dikecam

by Eksplorasi.id
18 September 2016
in MINYAK
1
Tolak Beli Peningkatan ‘Lifting’ Banyu Urip, Sikap ISC Pertamina Dikecam

Oil Illustration. | Photos : Special.

0
SHARES
107
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Langkah  Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina menolak membeli minyak dari rencana penambahan produksi (lifting) dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu dikecam sejumlah pihak. 

Ilustrasi minyak mentah | Foto : Istimewa
Ilustrasi minyak mentah | Foto : Istimewa

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman mengatakan, seharusnya peningkatan lifting minyak di Banyu Urip disambut ISC Pertamina dengan gembira.

Pasalnya, minyak tersebut bisa dimanfaatkan untuk kilang milik PT Pertamina (Persero) yang lokasinya bertetangga dengan Kilang Balongan dan Kilang Balikpapan.

“Anehnya dari info yang didapat ISC Pertamina tidak berminat membelinya. Padahal, dari peningkatan lifting ini ada bagian Pertamina, bagian negara, dan bagian perusahaan daerah (perusda). Ini sangat membantu kebutuhan kilang Pertamina,” kata dia kepada Eksplorasi.id melalui pesan WhatsApp Messenger, Minggu (18/9).

Menurut Yusri, komposisi saham Blok Cepu saat ini terdiri atas Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) 45 persen, PT Pertamina EP Cepu 45 persen, serta konsorsium perusda 10 persen. “Dengan komposisi itu,  bila porsi PEPC ditambah porsi perusda plus bagian negara, maka minyak yang bisa masuk ke kilang Pertamina akan di atas lebih dari 65 persen. Ini tentu sangat membantu mengurangi impor minyak mentah dari luar negeri,” jelas dia.

Yusri berkomentar, selama ini Pertamina kerap mengalami kesulitan mendapatkan minyak mentah yang sesuai kebutuhan kilang, sehingga perlu banyak melakukan ekspansi di luar negeri.

Misalnya, seperti membeli saham perusahaan Prancis, Maurel and Prom (M &P) maupun membeli sebagian ladang migas West Qurna 1 di Irak. “Nah, sangat janggal ketika ada pasokan minyak dari dalam negeri tapi Pertamina melalui ISC malah tidak mau membeli. Ini ada apa sebenarnya di ISC?” ujar dia.

Selain itu, jika ISC Pertamina membeli peningkatan lifting Banyu Urip, maka minyak tersebut bisa dialirkan ke Floating Storage and Offloading (FSO) Cinta Natomas yang juga merupakan aset negara.

FSO Cinta Natomas | Foto Istimewa
FSO Cinta Natomas | Foto Istimewa

“Kalau kemudian dinaikkan hingga 200 ribu bph, semestinya selisih kenaikan tersebut dialirkan ke FSO Cinta Natomas. Jadi aneh kalau kemudian Pertamina tidak mau menampungnya malah EMCL yang mau menampung minyak itu, sebab ini ada minyak bagian negara,” terang dia.

Yusri menegaskan, kalau ISC tidak mau membeli peningkatan lifting Banyu Urip, berarti ISC Pertamina lebih pro kepada EMC. Sebab, minyak itu semua akan dialirkan ke FSO Gagak Rimang dan membuat FSO Cinta Natomas tidak bisa beroperasi optimal.

“Kalau ISC benar tidak membeli, maka ISC membuka kesempatan bagi EMCL untuk ‘menguasai’ semua pembelian minyak dari Banyu Urip. Dan, tindakan ISC ini sama sekali tidak bisa dibiarkan dan dibenarkan,” tegas dia.

Sementara, salah seorang mantan pejabat di sektor ESDM mengatakan, sudah sejak lama Pertamina melalui ISC tidak pernah happy (senang) jika harus membeli minyak mentah (crude oil) yang dihasilkan dari dalam negeri.

FSO Gagak Rimang | Foto : Istimewa
FSO Gagak Rimang | Foto : Istimewa

“Barangkali sudah tercetak karakter bahwa mereka (ISC Pertamina) adalah importir crude. Mereka sangat paham dengan dunia dan cara mengelola impor crude, sehingga kalau diminta mengelola dan memanfaatkan crude dalam negeri malah menjadi beban tersendiri, itulah anehnya ISC Pertamina,” ujar mantan pejabat tersebut yang enggan disebut namanya kepada Eksplorasi.id.

Seperti diketahui,  SKK Migas dan Komisi VII DPR akhirnya sepakat menaikkan lifting Banyu Urip dari 165 ribu barel per hari (bph) menjadi 200 ribu bph.

Kesepakatan kedua belah institusi tersebut dinilai oleh banyak pihak sebagai langkah yang tepat di tengah terus anjloknya lifting nasional. Kesimpulan/ keputusan Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR dengan SKK Migas yang merekomendasikan kenaikan lifting Banyu Urip tersebut telah dilaksanakan pada Senin (5/9).

Reporter : Ponco Sulaksono

 

Tags: Banyu UripheadlineISC PertaminaLiftingSKK Migas
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Fahmy Radhi Ungkap ISC Tidak Pernah Menolak untuk Membeli ‘Lifting’ dari Banyu Urip

Fahmy Radhi Ungkap ISC Tidak Pernah Menolak untuk Membeli 'Lifting' dari Banyu Urip

Comments 1

  1. Ping-balik: Fahmy Radhi Ungkap ISC Tidak Pernah Menolak untuk Membeli ‘Lifting’ dari Banyu Urip – Eksplorasi.id

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Israel Sees Higher Chance of Gas Export to Europe Via Greece

Israel Sees Higher Chance of Gas Export to Europe Via Greece

9 tahun ago
PLN Sesuaikan Tarif Dasar Listrik

Hemat Listrik, Pelanggan Bisa Dapat 2 Lampu LED Gratis

10 tahun ago

Sering Dibaca

  • PGN teken amandemen ke-4 atas pinjaman senilai Rp2,16 triliun dengan Saka Energi

    PGN teken amandemen ke-4 atas pinjaman senilai Rp2,16 triliun dengan Saka Energi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Profil Direktur Pengolahan Pertamina yang Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Ini Empat Masalah Besar yang Dihadapi Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Arief Budiman Akan Dicopot dari Posisi Dirkeu Pertamina?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Segera Digelar, Program Menarik Siap Meriahkan GIIAS Makassar 2025 28 Oktober 2025
  • Lima Cara Trading Crypto Futures dengan Mudah dan Aman 27 Oktober 2025
  • ESSA Perkuat Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan Dengan Pencapaian Posisi Bebas Utang 27 Oktober 2025
  • Pupuk Indonesia Turunkan HET Pupuk Subsidi, Ini Daftar Jenis dan Harganya 27 Oktober 2025
  • Allianz Capai Rekor Valuasi Brand Tertinggi sebesar USD 28,2 Miliar 27 Oktober 2025
  • Simon Tung Ditunjuk Kaspersky Untuk Memimpin Bisnis ASEAN yang Lebih Kuat 27 Oktober 2025
  • Film Demon Slayer Baru Memicu Kampanye Penipuan Di Seluruh Dunia 27 Oktober 2025
  • Volvo Perkuat Portofolio Kendaraan Listrik dengan Peluncuran SUV The Refreshed XC60 dan XC90  27 Oktober 2025
  • Laba Bersih Pegadaian Naik 27,7% per Kuartal III-2025 27 Oktober 2025
  • Wamen Ekraf : Indonesia Comic Con X Indonesia Anime Con Bisa Jadi Wadah Kolaborasi Ekosistem Kreatif 27 Oktober 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In