• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Selasa, Juli 22, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home GAS

Archandra: Harga Gas Tidak Akan Diobral Murah bagi Industri

by Eksplorasi.id
15 November 2016
in GAS
0
Menteri Archandra: Saya Warga Negara Indonesia

Archandra Tahar | Foto: Istimewa

0
SHARES
42
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Kementerian ESDM dipastikan tidak akan mau mengobral gas dengan harga murah bagi kalangan industri. Pasalnya, penurunan harga gas akan mengorbankan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Archandra Tahar | Foto: Istimewa
Archandra Tahar | Foto: Istimewa

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, diperkirakan jika harga gas diobral murah maka triliunan uang pendapatan negara akan menguap sia-sia.

Menurut Archandra, harga gas yang ‘didiskon’ hingga di bawah USD 6 per MMBtu hanya akan diberikan kepada industri-industri yang menciptakan multiplier effect signifikan.

“Prioritas utama harga gas murah akan diberikan kepada industri-industri strategis yang menggunakan gas bumi sebagai bahan baku, bukan sekedar bahan bakar, misalnya pupuk dan petrokimia,” kata dia di Jakarta, Senin (14/11) malam.

Archandra mencontohkan, sebanyak 70 persen bahan baku pupuk adalah gas. Kemudian, pupuk akan digunakan oleh puluhan juta petani di seluruh Indonesia.

“Kalau harga pupuk bisa lebih efisien, pendapatan para petani bisa meningkat, harga pangan juga bisa lebih terjangkau masyarakat. Sedangkan petrokimia adalah bahan baku untuk berbagai industri lainnya. Itulah alasan keduanya didahulukan dalam penurunan harga gas,” jelas dia.

Archandra memastikan bahwa pemberian harga ‘diskon’ gas hanya difokuskan ke  sejumlah industri, tidak semua industri. Penjelasan dia, dari 11 industri prioritas yang diajukan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), belum pasti semuanya bisa mendapat penurunan harga gas.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, dari rata-rata harga gas untuk industri di Indonesia sebesar USD 8,3 per MMBtu , PNBP berkontribusi USD 0,92 per MMBtu, dan pajak penghasilan (PPh) USD 1,19 per MMBtu.

Bila negara ‘mengorbankan’ PNBP dan PPh, maka harga gas bisa turun USD 2,11 per MMBtu, dan harga rata-rata gas di hulu bisa turun dari USD 5,9 per MMBtu menjadi USD 3,82 per MMBtu.

Kemudian, bila seluruh PNBP dari gas dihapus, penerimaan negara berkurang USD 550 juta atau sekitar Rp 7 triliun per tahun. Sedangkan kalau PNBP dan PPh dari gas semuanya dihapus, penerimaan negara hilang USD 1,263 miliar atau Rp 16,33 triliun.

Reporter : Diaz

Tags: Archandra TaharHarga Gasheadlineindustri
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Lakukan Persekongkolan Tender, Husky-CNOOC Madura dan COSL INDO Didenda Rp 24,4 Miliar

Lakukan Persekongkolan Tender, Husky-CNOOC Madura dan COSL INDO Didenda Rp 24,4 Miliar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Wujud Kemandirian Energi, Transisi Pengelolaan Blok Mahakam ke Pertamina

Peralihan Operator, Produksi Blok Mahakam Bakal Dijaga

9 tahun ago
Villar Mir Said to Weigh Sale of $1 Billion in Energy Assets

Villar Mir Said to Weigh Sale of $1 Billion in Energy Assets

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksploitasi Tambang Seko Dikecam Masyarakat Sipil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PLN Gunakan Alat Deteksi Untuk Melacak Pencurian Listrik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ‘Kencing di Jalan’, Pertamina Pecat Sopir Truk Tangki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Hari Blok Cepu Gagal ‘Lifting’, FSO Gagak Rimang Alami ‘Tank Top’?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Perkuat Kinerja Wujudkan Visi PU608, Kementerian PU Lantik 520 Pejabat 21 Juli 2025
  • Menteri ESDM : Bea Keluar Jangan Jadi Beban Pengusaha Batu Bara 19 Juli 2025
  • Pertamina Rilis Inovasi Digital Pengelolaan Perizinan Berbasis Teknologi Geospasial ArcGIS 19 Juli 2025
  • Indonesia Tegaskan Komitmen Dorong Ekosistem Kekayaan Intelektual Inklusif dan Berkelanjutan 19 Juli 2025
  • Bank Indonesia : Gen Z Pengguna QRIS Terbesar di Indonesia 19 Juli 2025
  • Kantongi Rp97,1 Triliun, Aset KAI Naik Rp44,9 Triliun di Tahun 2024 19 Juli 2025
  • FWD Insurance dukung Peningkatan Literasi dan Penetrasi Asuransi Lewat Edukasi dan Teknologi 18 Juli 2025
  • Polytron Akselerasi Produksi Mobil Listrik di Fasilitas PT Handal Indonesia Motor Purwakarta 18 Juli 2025
  • Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Dorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia 17 Juli 2025
  • Vanda RE Tandatangani Framework Supply Agreement Besar dengan Produsen Baterai CATL 17 Juli 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In