• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Rabu, Oktober 29, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home GAS

Alasan Pergantian Skema, Inpex Minta Kontrak di Blok Masela Diperpanjang 10 Tahun

by Eksplorasi.id
25 Oktober 2016
in GAS
0
Keputusan Akhir Investasi Blok Masela Molor Dua Tahun

Peta Blok Masela | Foto : Istimewa.

0
SHARES
104
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Inpex Masela Ltd selaku operator Blok Masela meminta moratorium alias perpanjangan kontrak kepada pemerintah hingga 10 tahun.

Peta Blok Masela | Foto : Istimewa
Peta Blok Masela | Foto : Istimewa

Semula, kontrak Inpex di Masela akan berakhir pada 2028. Namun, perusahaan asal Jepang itu meminta kontraknya diperpanjang hingga 2038.

Alasan Inpex meminta moratorium kontrak selama 10 tahun antara 2006 hingga 2016 adalah, karena pemerintah mengganti skema pengembangan kilang LNG Masela, dari semula di epas pantai (offshore) menjadi di darat (onshore).

Versi Inpex, pergantian skema tersebut membuat perencanaan berubah, sehingga ada waktu yang hilang. Jika perubahan kontrak tersebut diberikan, maka bila Blok Masela berproduksi pada 2024, Inpex dapat menikmati masa produksi selama 14 tahun. Alasan lainnya, kalau Inpex hanya menikmati produksi gas Masela selama empat tahun, yakni sejak 2024 hingga 2028, mereka katanya akan rugi besar, tidak balik modal.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementeriaan ESDM Tunggal mengatakan, pemerintah tidak mengenal istilah moratorium dalam kontrak migas, melainkan lebih tepat disebut ‘pergantian waktu’.

“Pergantian waktu 10 tahun yang diminta Inpex terganjal aturan. Mereka semestinya tahu bahwa kontrak bagi hasil (production sharing contract/ PSC) baru bisa diperpanjang 10 tahun sebelum berakhirnya masa kontrak,” kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (24/10) malam.

Tunggal menjelaskan, Inpex bisa mengajukan perpanjangan kontrak pada 2018. Kemudian, lanjut dia, aturan tersebut bisa di kesampingkan bila Inpex sudah memiliki perjanjian jual-beli gas (PJBG) untuk Blok Masela.

“Tapi PJBG juga belum ada mereka. Kedua syarat itu belum bisa dipenuhi oleh Inpex, jadi mereka tidak bisa mengajukan perpanjangan kontrak saat ini,” jelas dia.

Di satu sisi, lanjut Tunggal, terkait permintaan Inpex lainnya, yakni peningkatan kapasitas produksi gas alam cair (liquified natural gas/ LNG) di Masela dari 7,5 million ton per annual (MTPA) menjadi 9,5 MTPA, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan.

“Misal soal kecukupan cadangan gas di Masela, kemampuan sumur, waktu produksi, pasar gasnya, dan sebagainya. Secara general saja, apakah cadangannya cukup, sumurnya berapa, kemudian kemampuan sumur kan ada batasnya. Terus kalau diproduksi, time-nya berapa,” ujar dia.

Sebelumnya, Inpex pada Agustus 2006 telah berkirim surat kepada Luhut Binsar Pandjaitan, yang saat itu menjabat sebagai Plt menteri ESDM. Isi surat itu menyampaikan sejumlah usulan, agar proyek Masela bisa segera dijalankan seperti keinginan pemerintah dan Inpex.

Sementara, jauh sebelum itu, Haposan Napitupulu, pemerhati sektor migas dan mantan deputi di era BP Migas pernah mengingatkan, apapun skenario pengembangan yang disetujui pemerintah, dikarenakan belum ada calon pembeli produksi gas, maka Inpex belum dapat menghitung keekonomian proyek.

Atau, dengan kata lain, jelas dia, Inpex belum dapat menyajikan usulan pengembangan lapangan secara lengkap, yang berakibat belum adanya kepastian eksekusi pelaksanaaan pengembangan proyek gas bumi Lapangan Abadi.

Baca juga : 

  • Waspadai Langkah Inpex Mengulur Waktu Pengembangan Blok Masela

Menurut Haposan, ketidakmampuan Inpex mendapatkan calon pembeli gas bumi produksi Lapangan Abadi selama ini merupakan tanggungjawab dari mereka sendiri, bukan pemerintah.

“Menutupi ketidakmampuannya, dan tidak tercapainya harapan untuk mengembangkan gas Blok Masela dengan FLNG, Inpex mengulur-ulur waktu untuk menyampaikan usulan POD dan memundurkan rencana investasi atau FID,” ujar Haposan, beberapa waktu lalu.

Hal ini, ungkap Haposan, berakibat rencana awal produksi (onstream) akan tertunda menjadi setelah 2029. “Dengan kata lain, Inpex mencoba berjuang untuk menyampaikan usulan pengembangan lapangannya setelah ganti pemerintahan,” jelas dia.

Reporter : Diaz

Tags: Blok MaselaheadlineInpexkontrakMoratoriumPerpanjangan
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Andalkan Gas Bumi PGN, Genteng Majalengka Ini Diekspor Hingga Malaysia dan Singapura

Andalkan Gas Bumi PGN, Genteng Majalengka Ini Diekspor Hingga Malaysia dan Singapura

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

PP Holding BUMN ‘Pecah Telur’ Agustus 2016

Holding BUMN Energi Terancam Dibubarkan DPR

9 tahun ago
Pertamina Siapkan Terminal BBM Gabungan Komponen Lokal dan Internasional di Riau

Bangun PLTGU Jawa 1, Konsorsium Pertamina Pinjam Uang Rp 18 Triliun

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • PGN teken amandemen ke-4 atas pinjaman senilai Rp2,16 triliun dengan Saka Energi

    PGN teken amandemen ke-4 atas pinjaman senilai Rp2,16 triliun dengan Saka Energi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lembaga riset sebut optimalisasi blok besar bisa jadi andalan produksi migas nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina tambah jumlah penyaluran elpiji melon wilayah Solo Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Profil Singkat Perusahaan yang Kena Sanksi Daftar Hitam oleh Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bersumber dari PLTBm, PLN tambah pasokan listrik ramah lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Permata Bank Kantongi Laba Bersih Setelah Pajak Sebesar Rp2,9 Triliun 29 Oktober 2025
  • Laba Bersih Konsolidasi BTPN Syariah Tembus Rp945 Miliar Hingga Kuartal III 2025 29 Oktober 2025
  • Shaloom Razade Jadi Brand Ambassador REEF Indonesia 29 Oktober 2025
  • Perluas Peluang Karir Profesional Indonesia, Jobstreet Dukung UI Vocational Expo 2025 29 Oktober 2025
  • Perluas Portofolio Restoran, F&B ID Buka Gerai Baru 88 SEOUL di Living World Alam Sutera 29 Oktober 2025
  • Indonesia Eximbank dan Bank ICBC Indonesia Tandatangani Perjanjian Kredit Senilai USD250 Juta 29 Oktober 2025
  • Kesempatan Mendapatkan Tiket Gratis ke GIIAS Makassar 2025 29 Oktober 2025
  • Laporan WRI 2025: 7 dari 10 ‘Knowledge Workers’ di Indonesia Tidak Memiliki Hubungan yang Sehat dengan Pekerjaannya 28 Oktober 2025
  • Hari Ekonomi Kreatif Nasional 2025: Ekraf Jadi Mesin Pertumbuhan dan Daya Saing Global 28 Oktober 2025
  • Superbank Kantongi Laba Sebelum Pajak Sebesar Rp80,9 Miliar 28 Oktober 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In