Eksplorasi.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Program Konservasi Energi di Lingkungan Sekolah Tahun 2016 di Sekolah Dasar 67 Percontohan Lamlagang Banda Aceh, Sabtu, 30 April 2016.
Program ini telah dimulai sejak tahun 2012 dan pada tahun 2016 akan diselenggarakan di 4 (empat) Provinsi di Indonesia, yaitu Aceh (Banda Aceh), Sumatera Barat (Padang), Kalimantan Timur (Balikpapan) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Yogyakarta). Banda Aceh menjadi kota pertama penyelenggaraan kegiatan pada tahun ini.
Sosialisasi Program Konservasi Energi di Lingkungan Sekolah Tahun 2016 dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh dan 1000 siswa yang mewakili 30 Sekolah Dasar di Kota Banda Aceh, 60 guru pendamping, serta para tamu undangan lain.
Rangkaian acara sosialisasi konservasi energi di lingkungan Sekolah Dasar (SD) dirancang sesuai dengan karakteristik anak-anak yang dinamis, ceria, dan penuh rasa ingin tahu. Sosialisasi ini akan diisi dengan berbagai macam lomba, dongeng, sulap, dan pameran yang berkaitan dengan tema hemat energi. Lomba yang diselenggarakan antara lain, lomba ranking satu, menggambar, dan pidato dengan tema hemat energi.
Energi merupakan komoditi strategis bagi suatu bangsa. Indonesia memiliki berbagai jenis sumber energi seperti energi fosil yang meliputi minyak bumi, gas bumi, dan batubara serta energi terbarukan yang terdiri atas matahari, angin, tenaga air, panas bumi dan biomassa. Sebagian besar sumber energi tersebut ditransformasi menjadi tenaga listrik. Listrik merupakan kebutuhan dasar manusia.
Listrik merupakan jendela peradaban menuju kemajuan suatu bangsa. Dengan adanya listrik maka kegiatan belajar mengajar, komunikasi, transportasi dan pelayanan kesehatan serta proses pembangunan dapat berjalan lancar. Karena itu, Pemerintah wajib menyediakan listrik dengan jumlah dan kualitas yang memadai bagi rakyatnya.
“Sayangnya saat ini penggunaan energi listrik di Indonesia masih tergolong boros, sehinggaa konservasi energi menjadi hal yang harus dilakukan sejak dini,” ungkap Kasubdit Bimbingan Teknis dan Kerja Sama Konservasi Energi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Arief Heru Kuncoro.
Hasil kajian yang dilakukan Kementerian ESDM menunjukkan bahwa dengan konservasi energi, maka potensi penghematan bisa mencapai 35 persen. “Untuk itu, sosialisasi kepada anak-anak usia SD ini merupakan salah satu upaya Kementerian ESDM menanamkan paradigma hemat energi sejak dini kepada anak-anak, sekaligus untuk membangun generasi baru yang hemat energi,” jelas Arief.
Eksplorasi | Liputan6 | Aditya