Eksplorasi.id – Konsorsium Pertamina yang terdiri atas Marubeni dan Sojitz meminjam dana hingga USD 1,35 miliar atau setara Rp 18 triliun untuk membangun PLTGU Jawa 1.
Hal itu diungkapkan Ginanjar, authorized representative of consortium Pertamina-Marubeni-Sojitz, di Jakarta, Selasa (31/1).
Dia mengatakan, pinjaman luar negeri tersebut berasal dari konsorsium yang terdiri dari Asian Development Bank (ADB), Japan Bank for International Corporation), dan Nippon Export of Investment (NEXI).
“Target kami kepastian pendanaan proyek akan diperoleh maksimum 12 bulan setelah kontrak jual beli listrik (power purchase agreement/ PPA) diteken hari ini dengan PLN sebagai pembeli listrik,” kata dia.
Penjelasan Ginanjar, dari total investasi USD 1,8 miliar atau setara Rp 24 triliun, sebanyak 75 persen pendanaan konsorsium tersebut didapatkan dari pinjaman. Sedangkan sisanya sebesar 25 persen berasal dari modal perusahaan patungan konsorsium.
PLTGU Jawa 1 ini direncanakan mulai beroperasi pada akhir 2020. Pembangkit ini akan mensuplai listrik ke Sistem Jawa-Bali sebesar 8.409 GWh setiap tahun. Sementara untuk lokasinya berada di Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Reporter : Samsul