• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juni 23, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home MIGAS

Blok Corridor Dikelola ConocoPhillips, Nicke dan Dwi Terbukti Gagal Bela Kepentingan Pertamina

by Eksplorasi.id
24 Juli 2019
in MIGAS
0
Elia Massa Manik Bakal Lengser? Berikut Kandidat Penggantinya

Nicke Widyawati. | Foto: Istimewa.

0
SHARES
110
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook
Image result for nicke dan dwi
Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. | Foto: Istimewa.

Eksplorasi.id – Kementerian ESDM pada Senin (22/7) resmi memberikan persetujuan perpanjangan kontrak kerja sama Wilayah Kerja (WK) Blok Corridor di Sumatera Selatan.

Menteri ESDM Ignasius Jonan meneken surat keputusan tersebut untuk tetap dikelola oleh operator eksisting hingga 2043 terhitung per Desember 2023.

Berdasarkan perpanjangan kontrak, ditetapkan pemegang hak participating interest (PI) ConocoPhillips (Grissik) Ltd sebesar 46 persen sebagai operator, Talisman Corridor Ltd (Repsol) sebesar 24 persen, dan PT Pertamina Hulu Energi Corridor sebesar 30 persen.

Hak partisipasi tersebut sudah termasuk PI 10 persen yang akan ditawarkan kepada Badan Usaha Milik Daerah. Menurut Jonan, keputusan perpanjangan diambil usai mempertimbangkan nilai investasi dan pelaksanaan komitmen kerja pasti (KKP) lima tahun pertama.

Di satu sisi, kontrak bagi hasil Blok Corridor menggunakan skema Gross Split. Perkiraan nilai investasi dari pelaksanaan Komitmen Kerja Pasti (KKP) lima tahun pertama sebesar USDD 250 juta dan bonus tanda tangan sebesar USD 250 juta.

Penjelasan Jonan, usai Desember 2023, PI Pertamina akan naik menjadi 30 persen dari sebelumnya hanya 10 persen. Dia menambahkan, Pertamina nanti juga dapat menjadi operator blok ini, tetapi hanya setelah 2026 karena sesuai kesepakatan ConocoPhillips yang akan menjadi operator sampai 2026.

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman mengatakan, adanya Peraturan Menteri (Permen) ESDM No 23/2018 yang mencabut Permen ESDM No 15/2015 menjadi peran PT Pertamina (Persero) dikebiri.

“Aturan sebelumnya, blok migas yang habis atau terminasi seharusnya diberikan ke BUMN. Namun, peraturan itu dicabut. Regulasi yang baru membuat pemerintah lebih mengutamakan perpanjangan kontraktor eksisting ketimbang Pertamina sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di sektor migas,” kata dia di Jakarta, Rabu (24/7).

Yusri menegaskan, pihaknya sejak 2 Januari lalu telah meminta agar Blok Corridor diberikan kepada Pertamina. “Ironisnya, Permen ESDM No 23/2018 dibatalkan oleh Makamah Agung setelah digugat oleh Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu ( FSPPB ),” ujar dia.

Batalnya Permen ESDM No 23/2018, imbuh dia, maka secara otomatis Permen ESDM No 15/2015 kembali berlaku. Yusri juga menyayangkan peran Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto yang terkesan tidak berani bertarung memperebutkan Blok Corriodor untuk menjadi milik Pertamina.

“Nicke Widyawati dan Dwi Soetjipto harus secepatnya dicopot dari jabatannya masing-masing. Sudah jelas keduanya terbukti tidak membela Pertamina, apalagi Dwi Soetjipto yang sebelumnya juga menjabat sebagai dirut Pertamina kini duduk sebagai kepala SKK Migas, tidak ada gunanya,” tegas Yusri.

Harus Dibatalkan!
Terpisah, Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara meminta Presiden Joko Widodo menggunakan kewenangannya segera membatalkan perpanjangan kontrak Blok Corridor tersebut.

“Permen ESDM No 23/2018 menyimpan misteri kemungkinan terjadinya korupsi dan perburuan rente melalui penunjukan langsung kontraktor KKS eksisting untuk melanjutkan pengelolaan suatu WK migas.

Mengutip pernyataan Dwi Soetjipto, Marwan mengatakan, produksi migas di Blok Corridor akan stabil jika ditemukan tambahan cadangan. Saat ini, cadangan gas terbukti di blok ini tercatat sebanyak 4 triliun kaki kubik (TCF).

“Mungkin sampai 2043, itu tinggal beberapa TCF. Kalau dikalkulasikan sampai 2026, kemungkinan tinggal 2 TCF”, kata Dwi.

Jika diasumsikan, cadangan tersisa Blok Corridor sekitar 3 TCF dan harga rata-rata gas adalah USD 8-USD 10/mmbtu, maka potensi pendapatan kotor Blok Corridor (sebelum dipotong biaya eksploitasi) sekitar USD 24 miliar hingga USD 30 miliar atau sekitar Rp 336 triliun sampai Rp Rp 420 triliun (kurs Rp 14.000).

“Biaya akuisisi cadangan terbukti suatu blok migas berkisar antara 10 persen hingga 15 persen nilai cadangan. Oleh sebab itu, maka biaya akuisisi 100 persen cadangan Blok Corridor berkisar 10 persen sampai 15 persen dikalikan USD 24 miliar sampai USD 30 miliar. berarti sekitar USD 2,4 miliar hingga USD 4,5 miliar,” ungkap Marwan.

Marwan berkomentar, sebelum terlambat, pihaknya kembali mengingatkan agar Presiden Jokowi segera membatalkan perpanjangan pengelolaan Blok Corridor tersebut kepada pihak asing.

“Masa transisi bukanlah waktu yang tepat untuk mengambil keputusan strategis. Toh akhir kontrak Blok Corridor masih lama, yakni 2023

Reporter: Sam.

Tags: Blok CorridorDwi SoetjiptoheadlineNicke WidyawatiPertaminaSKK Migas
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Hasil RUPSLB, Pertamina dan PGN Sepakat Bentuk Tim Selesaikan Proses Holding

Segera Gelar RUPS Luar Biasa, Sejumlah Direksi PGN Akan Tergeser?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Kurangi Energi Fosil, Kapasitas Pembangkit Listrik dari EBT akan Bertambah

RI-Selandia Baru Kian Kompak Kembangkan EBT

9 tahun ago
Harga Minyak Meroket, Pemerintah Belum Bisa Putuskan Harga BBM

Libur Panjang, Konsumsi BBM Diprediksi Melonjak 10 Persen

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dinilai Merusak Lingkungan, Walhi Desak Pemerintah Setop Pengembangan PLTU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akademisi: ‘Holding’ Beda dengan Merger

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Profil Direktur Pengolahan Pertamina yang Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga Emas Masih Bisa Melonjak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Rilis Fitur Baru, PINTU Beri Kemudahan Menabung Puluhan Aset Kripto Sekaligus 23 Juni 2025
  • Liquiça Merayakan Penyelesaian Proyek Penguatan Kohesi Sosial yang Didanai Uni Eropa 23 Juni 2025
  • PLTP Ijen, Wujud Keseriusan PT SMI dalam Mendukung Pengembangan Potensi Panas Bumi 23 Juni 2025
  • Bank Indonesia Optimis Target Literasi dan Inklusi Ekonomi Syariah Tercapai Tahun Ini 21 Juni 2025
  • Danantara - RDIF Bentuk Dana Investasi Bersama Senilai Rp37,8 Triliun 21 Juni 2025
  • Milna Beri Ruang Kenyamanan dan Menyenangkan Untuk Si Kecil di PRJ 2025 20 Juni 2025
  • Wamendag : Bukan Hanyak Pada Pertumbuhan Ekonomi Saja, Perdagangan Harus Berpihak Pada Rakyat 20 Juni 2025
  • Menpar - Menaker Sepakat Kerja Sama Kembangkan SDM Sektor Pariwisata 20 Juni 2025
  • Per Mei 2025, Realisasi Belanja FLPP Rumah Subsidi Capai Rp12,59 Triliun 20 Juni 2025
  • ICDX Resmi Terdaftar Sebagai PUVA di Bawah Bank Indonesia 20 Juni 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In