• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Kamis, Juni 19, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Cadangan Banyu Urip di Atas 750 Juta Barel, Keputusan Amien Tahan Produksi Dinilai Konyol

by Eksplorasi.id
1 Agustus 2016
in BERITA
0
Kepala SKK Migas Prediksi ‘Lifting’ Tahun Ini Tidak Tercapai

Amien Sunaryadi. | Foto : Istimewa.

0
SHARES
42
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Keputusan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menahan produksi minyak di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu terus menuai kritik. Pasalnya, di tengah anjloknya lifting nasional saat ini, peningkatan produksi sangat dibutuhkan.

“Keputusan Amien menahan produksi Banyu Urip sangat blunder dan konyol. Amien berlindung di balik DMO Holiday dan jumlah cadangan Banyu Urip. Padahal, informasi yang dia peroleh sebagian besar salah besar,” kata sumber Eksplorasi.id yang enggan disebut namanya, di Jakarta, Senin (1/8).

Sumber mengatakan, Amien berpatokan bahwa cadangan minyak di Blok Cepu hanya berkisar 350 juta barel. Padahal, lanjut sumber, cadangan minyak di Banyu Urip bisa mencapai di atas 750 juta barel.

“Cadangan produksi 350 juta barel itu dengan asumsi pengeboran di tiga sumur, sementara saat ini sumur yang sudah dibor hampir mencapai 25 sumur. Jadi, tidak ada alasan bagi Amien untuk membatasi produksi,” jelas sumber.

Sumber berkomentar, apa susahnya bagi Amien membuka ‘kran’ meningkatkan produksi Banyu Urip menjadi 205 ribu hingga 215 ribu barel per hari (bph) dari saat ini dikisaran 185 ribu bph. “Itu semua demi keuntungan negara yang dalam hal ini diwakili Pertamina,” ujarnya.

Kemudian, lanjut sumber, terkait soal DMO Holiday, hitungan yang digunakan Amien adalah dengan cadangan 350 juta barel. “Jika Amien menggunakan asumsi cadangan 350 juta barel, maka pendapat Amien benar, sebab umur produksi puncak hanya dikisaran lima tahun, lalu menurun. Tapi ini cadangannya 700 juta barel. Dengan cadangan sebesar itu maka produksi puncaknya bisa tetap (flat) selama delapan tahun,” jelas sumber.

Sebelumnya, pada 6 Juni, Amien menulis 12 alasan melalui surat bernomor SRT-0325/SKKO0000/2016/S1 kenapa dirinya tidak menyetujui produksi Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu ditingkatkan melampaui 185 ribu bph.

Pada poin ketujuh Amien menulis, terkait pemberlakuan atas insentif DMO Holdiday untuk Lapangan Banyu Urip sampai masa commencement of full field production sebagaimana slide letter of PSC, dengan skenario memproduksikan Lapangan Banyu Urip pada laju alir yang lebih tinggi pada periode 60 bulan (DMO Holiday period), akan meningkatkan penerimaan bagian kontraktor atas DMO Fee.

Ilustrasi DMO Holiday. (Foto: Istimewa)

Kemudian, tulis Amien, dari sisi bagian pemerintah, harus dialokasikan sejumlah dana untuk pemenuhan pembayaran DMO Fee tersebut pada tahun 2016 ini. Hal ini akan berpengaruh terhadap profil neraca penerimaan negara secara keseluruhan pada tahun 2016 sebagai dampak dari penurunan harga minyak.

Menurut sumber, PT Pertamina (Persero) saat ini sangat membutuhkan peningkat produksi minyak, dan hal itu bisa diperoleh melalui Lapangan Banyu Urip. “SKK Migas saat ini sedang dalam titik nadir karena dipimpin oleh orang yang tidak punya kapasitas di sektor migas, sehingga semua keputusannya sangat tidak bijak. Kasihan Pertamina,” katanya.

Informasi yang dihimpun Eksplorasi.id, Lapangan Banyu Urip merupakan lapangan minyak terbesar yang ditemukan di Indonesia dalam rentang waktu beberapa dekade terakhir dengan cadangan terbukti mencapai lebih dari 750 juta barel serta kandungan gasnya sebesar 3,31 kaki triliun kubik. Sementara, dilansir dari situs Kementerian ESDM, cadangan Banyu Urip ditaksir mencapai 445 juta barel.

 

Pada 2005, Pertamina EP Cepu (PEPC) dan ExxonMobil meneken kontrak PSC (Blok Cepu) yang berlaku selama 30 tahun yang kemudian diikuti oleh kesepakatan Joint Operating Agreement (JOA) untuk mengembangkan Lapangan Banyu Urip bersama-sama.

Proses pengembangan lapangan dibagi menjadi dua tahap dengan total jumlah sumur pengembangan sekitar 50 sumur. Pengembangan tahap satu sudah dimulai sejak 2008. Lapangan lain di sekitar Banyu Urip yang secara geologi memiliki struktur yang sama adalah lapangan gas Jambaran dan lapangan gas Tiung Biru.

Eksplorasi | Her

 

Tags: Banyu UripPertaminaSKK Migas
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Dana Energi Bisa Bersumber dari Asing

Diganti Archandra, Sudirman Said Klaim Berhasil Perbaiki Tata Kelola Migas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Dukung Penegakan Hukum, Pertamina Tidak Lindungi Oknum Penjual Aset

Dukung Penegakan Hukum, Pertamina Tidak Lindungi Oknum Penjual Aset

8 tahun ago
2015, PGN Bukukan Laba Bersih Sebesar US$ 401,2 Juta

PGN Kian Getol Sasar Pelanggan Mal

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Berikut Profil Singkat Perusahaan yang Kena Sanksi Daftar Hitam oleh Pertamina

    Berikut Profil Singkat Perusahaan yang Kena Sanksi Daftar Hitam oleh Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bensin Eceran “Pertamini” Bakal Dilegalkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PLN Gunakan Alat Deteksi Untuk Melacak Pencurian Listrik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tim Ahli: Tidak Ada Kekurangan Volume Proyek Jargas Wajo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Zurich Syariah Catat Pendapatan Mencapai Lebih dari Rp 1,4 Miliar Selama Periode Haji 2025 18 Juni 2025
  • Meski Terus Ekspansi, ASLC Akan Bagikan Dividen Total Senilai Rp12,7 Miliar 18 Juni 2025
  • Jaminan Unit Tersewa dan Insentif PPN Mendukung Investasi Apartemen pada Tahun 2025 18 Juni 2025
  • Menanti Keputusan The Fed, Bitcoin Siap Cetak All-Time High? 18 Juni 2025
  • Gelar RUPST Perdana, MR.D.I.Y. Indonesia Setujui Alokasi 11,73% dari Laba Bersih 2024 untuk Cadangan Wajib 18 Juni 2025
  • RUPST Tahun Buku 2024 ACES Setujui Pembagian Dividen Sebesar Rp579,87 Miliar 18 Juni 2025
  • Zinit Resmi Beroperasi di Jakarta, Nilai Investasi Capai Rp30 Miliar 17 Juni 2025
  • Andre Rasjid Ditunjuk Menjadi Komisaris Kredivo Indonesia 17 Juni 2025
  • Ekspor Air dan Minuman Tanpa Alkohol RI Cetak Rekor, Tembus USD164,21 Juta 17 Juni 2025
  • Awali Tahun Dengan Kinerja Positif, JTPE Targetkan Pertumbuhan Laba 10% Tahun 2025 16 Juni 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In