Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) melalui Integrated Supply Chain (ISC) tengah menjajaki tujuh negara untuk mendapatkan produk dan minyak mentah (crude) murah. Ketujuh negara tersebut adalah Iran, Irak, Nigeria, Azerbaijan, Libya, Rusia, dan Angola.
Menurut Vice President Marketing Development ISC, Hasto Wibowo, kerja sama yang dijalin bersifat perjanjian government to government (G to G).
Hasto menjelaskan, penjajakan ini sendiri dilakukan bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Kita bersama Kementerian ESDM menjajaki untuk mendapatkan crude atau produk dari negara-negara yang tujuh ini, tergantung mana yang nanti jodoh. Termasuk juga kepada negara-negara yang sanksinya baru dicabut seperti Iran dan Libya,” tuturnya.
Selain itu, tambahnya, dari ketujuh negara itu, ada satu negara yang sudah bekerja sama dengan Pertamina, yakni Azerbaijan. Melalui kerja sama dengan perusahaan migas negara Azerbaijan, Socar, Pertamina telah membeli minyak Azerbaijan (Azeri) sebanyak 950 ribu barel per bulan.
“Jadi Socar menjual langsung ke Pertamina sehingga harganya lebih murah. Minyaknya namanya Azeri yang dimasak di kilang Balikpapan dengan volume pembelian sekitar 950 ribu barel per bulan,” ujarnya.
Hasto menegaskan, sebenarnya Indonesia telah menggunakan minyak Azeri sejak lima tahun lalu. Namun pembelian Azeri dilakukan melalui trader minyak sehingga harga lebih mahal.
“Dua tahun terakhir melalui Petral. Begitu ISC berdiri kita langsung beli ke Socar mulai awal 2015,” imbuhnya.
Selain Azerbaijan, lanjutnya, saat ini ISC tengah serius untuk menjajaki minyak dari Iran dan Libya.
“Secara over all yang sedang dalam penjajakan serius seperti Iran melalui Pertamina-nya Iran NIOC. Kemudian dengan Libya kita juga seriusi,” tandasnya.
Eksplorasi | Detik | Aditya