• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juni 2, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Cegah Kasus Ibnu Sutowo Terulang, BPK dan KPK Diminta Awasi Ketat Pertamina

by Eksplorasi.id
26 September 2016
in BERITA
0
PT Indo Ridlatama Diduga Lakukan Korupsi Pembebasan Lahan PLTU Muara Jawa

Ilustrasi korupsi. | Foto : Istimewa.

0
SHARES
77
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – BPK dan KPK diminta menyelidiki secara tuntas dugaan mark up tender kapal yang dilakukan anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Trans Kontinental (PTK).

Ilustrasi korupsi | Foto : Istimewa
Ilustrasi korupsi | Foto : Istimewa

Selain menyelidiki adanya dugaan mark up pada tender tersebut, BPK dan KPK juga mesti menyigi adanya potensi kerugian gagal suplai minyak dari Libya yang dipasok oleh Glencore, serta dugaan adanya penyalahgunaan dana di bagian corporate comunication Pertamina yang boros digunakan sebagai pencitraan yang berlebihan.

Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman di Jakarta, Senin (26/9). “Dugaan kasus PT PTK dan Glencore serta dana corporate comunication jangan dianggap sepele. Ini kasus yang sangat serius,” kata Yusri.

Dia berkomentar, tender small marine vessels di PT Donggi Senoro LNG yang digelar oleh PT PTK dengan pemenang tender PT Tri Ratna Diesel Indonesia dengan nilai tender USD 5 juta saat itu diduga sarat dengan hengki pengki.

“Fakta di lapangan setelah Tri Ratna memenangkan tender, mereka ternyata terlambat dalam membangun kapal, melampaui delivery time. Kemudian, konon berdasarkan hasil pengecekan fisik oleh auditor BPK sebelum dilakukan penyerahan small marine vessels dari Tri Ratna, diduga diperoleh fakta bahwa banyak material dan mesin yang diduga off spec tidak sesuai spesifikasi dalam ship building contract (SBC),” ungkap Yusri.

Kasus lain yang juga mesti menjadi fokus BPK dan KPK, lanjut Yusri, adalah dua tangker MT Tatiti dan MT Stavenger Blossom yang membawa minyak mentah bodong 1,2 juta barel yang disuplai Glencore dengan tujuan Kilang Dumai dan Kilang Balikpapan yang akhirnya ditolak.

“KPK harus serius memantau pergerakan dua kapal tangker yang membawa minyak bodong tersebut keluar dari perairan Indonesia, agar terhindar minyak mentah tersebut masuk kembali ke Kilang Pertamina. Kalau itu terjadi, maka bisa babak belur Pertamina menanggung kerugiannya sekitar USD 120 juta,” tegas dia.

Yusri menjelaskan, terkait pengadaan minyak mentah yang telah menghebohkan itu, sesungguhnya dalam best practice ‘Crude Oil Management System’ ( COMS) tidak dikenal membeli minyak mentah (crude) dengan cara ‘mengoplos’.

“Karena (oplos) akan terjadi beberapa kelemahan, antara lain soal akurasi kuantitas maupun kualitas. Percampuran (blending) seharusnya dilakukan di Kilang Pertamina,” jelas dia.

Dia menambahkan, berdasarkan best practice, kejadian pengadaan minyak mentah dari Libya yang dicampur terbalik komposisinya antara minyak Sarir dengan minyak Mesla sangat tidak lazim.

Sebab, pada saat pengiriman ada notifikasi bill of lading, pastinya pihak Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina sudah harus lebih tahu sejak awal.

“Ini semestinya bisa dibatalkan sebelum kapal bergerak di terminal muat di Libya atau di salah satu negara Timur Tengah menuju Indonesia. Sangat disayangkan hal ini terjadi setelah kapal jalan. Apakah COMS sudah jalankan dengan benar dan ISC lebih transparan di banding Petral?” ujar Yusri.

Di satu sisi, imbuh Yusri, soal ISC menutup rapat harga kontraknya adalah suatu hal membuktikan ISC tidak transparan terhadap publik. Yusri menerangkan, yang tidak boleh dibuka adalah saat sebelum tender dilakukan.

“Namun, ketika sudah diputuskan pemenangnya dan sudah ada kontrak, maka harga pembelian minyak mentah harusnya boleh dibuka ke publik. Keengganan ISC membuka harga beli itu bisa dianggap melanggar UU No 14/2008 soal keterbukaan informasi kepada publik,” ujarnya.

Di sisi lain, Yusri bercerita, sejarah mencatat bahwa Pertamina pernah kolaps di masa pimpinan Ibnu Sutowo pada era 1970-1974 karena kasus korupsi yang luar biasa. “Jangan sampai hal ini kembali terulang,” katanya.

Sekedar informasi, pada 30 Januari 1970, harian Indonesia Raya memberitakan simpanan Ibnu Sutowo mencapai Rp 90,48 miliar (kurs rupiah saat itu Rp 400 per dolar), jumlah yang sangat fantastis. Harian yang akhirnya dibredel itu juga melaporkan kerugian negara akibat kerja sama Ibnu Sutowo dengan pihak Jepang saat itu mencapai USD 1.554.590,28.

Mochtar Lubis dalam buku Mochtar Lubis Bicara Lurus; Menjawab Pertanyaan Wartawan pernah menyebut bahwa Jaksa Agung saat itu juga tak berkutik kepada Ibnu Sutowo. Dalam buku tersebut, Mochtar menyebut Jaksa Agung saat itu Ali Said tidak berbuat apa-apa soal dugaan korupsi yang dilakukan Ibnu Sutowo.

“Waktu kami ramai-ramai membongkar, pemerintah diam saja. Padahal waktu itu kami sudah serahkan (kepada pemerintah) lembaran-lembaran bukti tertulis mengenai kasus korupsi Pertamina. Kami kirim ke Jaksa Agung, kami kirim ke panitia tujuh yang dipimpin oleh Almarhum Wilopo,” ujar Mochtar Lubis dalam buku tersebut.

Kemudian, karier Ibnu Sutowo sebagai direktur utama Pertamina tamat setelah Presiden Soeharto mencopotnya. Langkah ini diambil karena Pertamina berutang hingga USD 10,5 miliar pada 1975.

Reporter : Ponco Sulaksono

 

 

 

 

 

 

 

 

Tags: CERIGlencoreheadlineIbnu SutowoLibyaPertaminaTrans KontinentalYusri Usman
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Mantan Dirut Pertamina Bantah Terlibat Ikut Impor Minyak Libya

Mantan Dirut Pertamina Bantah Terlibat Ikut Impor Minyak Libya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Kualitas Solar Produksi Kilang TWU Diduga Rendah

Pemerintah Diminta Tegas soal Subsidi Solar

9 tahun ago
Kementerian ESDM Minta Pertamina Gunakan ‘EOR’ Optimalkan Sumur Minyak Tua

Kementerian ESDM Minta Pertamina Gunakan ‘EOR’ Optimalkan Sumur Minyak Tua

8 tahun ago

Sering Dibaca

  • Tambang Emas Bombana Hanya Miskinkan Warga Setempat

    Tambang Emas Bombana Hanya Miskinkan Warga Setempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jonan Akan Wajibkan SPBU Milik Asing Jual BBM dengan Satu Harga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Melimpah Batubara di Kolaka Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bangun Infrastruktur Energi, Pertamina Alokasikan Dana Rp 2 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apartemen Pertamina Cilacap yang Dibangun PT PP Diduga Bermasalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • LPS Jamin Indonesia Tidak Alami Krisis Moneter 2 Juni 2025
  • PINTU Rilis Program yang Berikan Insentif ke Pengguna Aplikasii 2 Juni 2025
  • LPS Sebut Masih Miliki Dana Cadangan Rp255 Triliun untuk Menjamin Simpanan Nasabah Bank 31 Mei 2025
  • Indodax Himbau Investor Agar Tetap Tenang Ditengah Anjloknya Harga Bitcoin 31 Mei 2025
  • Gitar Indonesia 'Curi' Perhatian di Pameran Sound Messe Osaka 2025 30 Mei 2025
  • Indonesia-Prancis Tanda Tangani Kerja Sama Penguatan Ekonomi Kreatif 28 Mei 2025
  • BP Tapera Sebut Penyaluran KPR FLPP Telah Mencapai 95.874 Unit Rumah Bersubsidi 28 Mei 2025
  • BEI Gandeng Influencer Gaet Generasi Z 28 Mei 2025
  • DAIKIN Buka Rekrutmen Skala Besar untuk 2,500 Tenaga Lokal di Pabrik Terbarunya 28 Mei 2025
  • Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp645 Miliar Pada Kuartal Pertama 2025 28 Mei 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In