Eksplorasi.id – Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Maluku akan menelusuri beroperasinya sekolah menengah kejuruan (SMK) minyak dan gas (Migas) di kawasan Hatiwe Kecil, Kecamatan Baguala, kota Ambon.
“Rasanya belum ada perizinan untuk beroperasinya SMK Migas di Ambon sehingga keberadaannya harus diawasi agar tidak menimbulkan masalah dalam rangka penerimaan siswa baru tahun ajaran 2006/2007,” kata Kabid Pendidikan Menengah Disdikbud Maluku Meky Lohy saat dikonfirmasi, ditulis Kamis (26/5).
Menurut dia, belum ada program membuka SMK Migas di kota Ambon terkait tindaklanjut Maluku diberikan hak kepesertaan saham (PI) 10 persen pengelolaan Migas Blok Masela.
“Kami sedang memprogramkan pembukaan SMK Migas di Saumlaki, ibu kota kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) menyikapi kegiatan Migas Blok Masela,” ujar Meky.
Sedangkan program D-1, D – 2 dan D- 3 diprogramkan di Politeknik Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon. Begitu pula program strata (S-1) di Fakultas Teknik Unpatti Ambon.
“Jadi para orang tua maupun para siswa yang hendak mendaftar di SMK/ SMA maupun sederajat hendaknya berhati-hati dengan penawaran sekolah maupun jurusan teknis agar tidak bermasalah nantinya,” kata Meky.
Kadis Pendidikan dan Olahraga (Dikor) Kota Ambon Benny Kainama mengemukakan berdasarkan penelusuran ternyata bukan membuka SMK Migas, tetapi jurusan di SMK Panyoster memanfaatkan ruangan di SMP Negeri 3 di kawasan Hatiwe Kecil.
“Saya akan memanggil kepala sekolah untuk meminta penjelasan soal jurusan baru tersebut yang izin pengoperasian sedang diproses,” ujarnya.
SMk Panyoster waktunya siang, yakni pukul 13.00 – 18.00 WIT. Para orang tua yang mengantar anaknya di sekolah tersebut mengatakan, sering tidak menemui tim pendaftar dan hanya melihat adanya SK Menhukkam.
Minat para siswa lulusan SMP beminat melanjutkan pendidikan tingkat SMA/SMK di sekolah tersebut karena lulusannya dipastikan diserap pengelola Blok Migas Masela.
Aditya | Ant