• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Selasa, Oktober 28, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home MINYAK

Fahmy Radhi Ungkap ISC Tidak Pernah Menolak untuk Membeli ‘Lifting’ dari Banyu Urip

by Eksplorasi.id
18 September 2016
in MINYAK
0
Fahmy Radhi Ungkap ISC Tidak Pernah Menolak untuk Membeli ‘Lifting’ dari Banyu Urip

Ilustrasi logo PT Pertamina (Persero). | Foto : Istimewa.

0
SHARES
75
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina diketahui tidak pernah menolak untuk membeli lifting dari produksi minyak Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu yang akan ditingkatkan.

Ilustrasi logo PT Pertamina (Persero) | Foto : Istimewa
Ilustrasi logo PT Pertamina (Persero) | Foto : Istimewa

Hal itu diungkapkan oleh pemerhati energi Fahmy Radhi. “Saya tadi langsung cek ke Daniel. ISC tidak pernah menolak, bahkan ISC akan menerima produksi Banyu Urip hingga 210 ribu barel per hari (bph),” ungkap dia kepada Eksplorasi.id melalui pesan WhatsApp Messenger, Minggu (18/9).

Daniel yang dimaksud oleh Fahmy Radhi adalah Daniel Purba yang kini menjabat sebagai senior vice president (SVP) ISC. Fahmy menambahkan, berdasarkan keterangan pihak ISC bahwa mereka tidak pernah menolak melainkan saat ini Banyu Urip belum bisa memenuhi peningkatan produksi tersebut.

Fahmy Radhi | Foto : Istimewa
Fahmy Radhi | Foto : Istimewa

“Sebab SKK Migas belum mengeluarkan izin produksi di atas 185 ribu bph. Sedangkan pembicaraan dengan Komisi VII DPR baru kesepakatan yang harus ditindaklanjuti dalam bentuk surat keputusan,” jelas dia.

Mantan anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas ini menambahkan, dirinya sejak awal tidak yakin bila ISC menolak untuk membeli tambahan produksi dari Banyu Urip.

“Setahu saya ISC sudah melakukan prelift (permintaan awal  pembelian produk migas untuk pengiriman bulan berikutnya, red)  untuk Oktober 2016. Saya langsung melakukan check and recheck kebenaran informasi begitu mendengar soal katanya ISC enggan membeli tambahan produksi dari Banyu Urip,” jelas pria yang juga menjadi peneliti di Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, ini.

Sementara hingga berita ini diturunkan Eksplorasi.id belum memeroleh jawaban resmi dari pihak ISC. Pesan WhatsApp Messenger yang dikirim ke Daniel Purba hanya dibaca saja namun tidak dibalas.

SVP ISC Daniel Purba | Foto : Istimewa
SVP ISC Daniel Purba | Foto : Istimewa

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa ISC menolak membeli minyak dari rencana penambahan produksi (lifting) dari Banyu Urip. Bahkan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang langsung responsif begitu mendengar kabar bahwa lifting Banyu Urip akan ditingkatkan.

Baca juga :

  • Tolak Beli Peningkatan ‘Lifting’ Banyu Urip, Sikap ISC Pertamina Dikecam

Jika kabar ISC benar akan membeli tambahan lifting dari ISC seperti yang dikatakan Fahmy Radhi, maka kemungkinan besar Floating Storage and Offloading (FSO) Cinta Natomas akan beroperasi secara optimal.

FSO Cinta Natomas dioperasikan oleh Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ).

Kapal ini dibuat oleh Mitsubishi Heavy Industries Hirosima, Jepang. FSO tersebut memiliki gross tonnage sebesar 61.228,93 dengan net tonnage dan dead weight masing-masing 59.770 ton dan 143.391 ton.

FSO Cinta Natomas juga memiliki kapasitas kargo sebesar 162.455 meter kubik atau setara 1.028.096 bbls dengan jumlah tangki masing-masing 12 tangki plus satu slop tank.

Selama ini FSO Cinta Natomas ‘hanya’ menjadi tempat penampungan sementara minyak mentah sekitar 50 ribu bph produksi dari beberapa lapangan, yaitu JOB PPEJ (Sukowati dan Mudi), PEPC (Banyu Urip), dan Pertamina EP Asset-4 (Tiung Biru dan Cepu).

Di satu sisi, selama ini lifting Banyu Urip sepenuhnya masuk ke FSO Gagak Rimang yang dioperasikan oleh EMCL. Penggunaan FSO Gagak Rimang diresmikan sekitar akhir 2014. Bayangkan, kapasitas yang ditampung FSO Gagak Rimang saat ini saja sudah lebih tiga kali lipat dibandingkan dengan FSO Cinta Natomas.

FSO Gagak Rimang semula merupakan kapal tanker minyak berjenis very large crude carrier (VLCC) yang kemudian dikonversi menjadi Kapal Fasilitas Penyimpanan dan Alir-Muat Terapung atau yang disebut sebagai EPC-4.

Kapal FSO berbendera Indonesia ini dibangun sejak 2012. Proyek konversi senilai USD 298 juta ini memiliki daya tampung 1,7 juta barrel, yang dikerjakan oleh PT Scorpa Pranedya yang bermitra dengan Sembawang Shipyard di Singapura.

 

 

Tags: Banyu UripCinta NatomasExxonFSOGagak RimangheadlineISC PertaminaSKK Migas
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Bermodal Pipa 200 Meter, ‘Trader’ Gas Ini Tak Mau Dicap Modal Dengkul

Bermodal Pipa 200 Meter, 'Trader' Gas Ini Tak Mau Dicap Modal Dengkul

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Lindungi Produknya, Pertamina Lubricants Teken Nota Kesepahaman Kekayaan Intelektual

Sinergi BUMN, Pertamina Lubricants Perkuat Distribusi Pelumas

9 tahun ago
Wujud Kemandirian Energi, Transisi Pengelolaan Blok Mahakam ke Pertamina

Caplok Blok Mahakam, Pertamina Butuh Beleid

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • 11 Perusahaan bangun Pusat Logistik Berikat

    11 Perusahaan bangun Pusat Logistik Berikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pebisnis Timor Leste Terus Gunakan BBM Selundupan dari Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dart Energy Akan Akuisisi 50 Persen Hak Kelola Blok Muralim dari Medco

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Biji Kamandrah Diprediksi Jadi Energi Alternatif Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Antisipasi Kelangkaan BBM Jelang Lebaran, Pertamina Tak Batasi Permintaan SPBU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Lima Cara Trading Crypto Futures dengan Mudah dan Aman 27 Oktober 2025
  • ESSA Perkuat Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan Dengan Pencapaian Posisi Bebas Utang 27 Oktober 2025
  • Pupuk Indonesia Turunkan HET Pupuk Subsidi, Ini Daftar Jenis dan Harganya 27 Oktober 2025
  • Allianz Capai Rekor Valuasi Brand Tertinggi sebesar USD 28,2 Miliar 27 Oktober 2025
  • Simon Tung Ditunjuk Kaspersky Untuk Memimpin Bisnis ASEAN yang Lebih Kuat 27 Oktober 2025
  • Film Demon Slayer Baru Memicu Kampanye Penipuan Di Seluruh Dunia 27 Oktober 2025
  • Volvo Perkuat Portofolio Kendaraan Listrik dengan Peluncuran SUV The Refreshed XC60 dan XC90  27 Oktober 2025
  • Laba Bersih Pegadaian Naik 27,7% per Kuartal III-2025 27 Oktober 2025
  • Wamen Ekraf : Indonesia Comic Con X Indonesia Anime Con Bisa Jadi Wadah Kolaborasi Ekosistem Kreatif 27 Oktober 2025
  • Penandatanganan ATIGA Upgrade: ASEAN Lebih Siap terhadap Dinamika Ekonomi Regional maupun Global 27 Oktober 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In