Eksplorasi.id – Ketua Komisi VII DPR-RI, Gus Irawan Pasaribu menegaskan, pemerintah akan segera menurunkan harga gas di Sumatera Utara, turunnya harga gas di Sumut tinggal menunggu Presiden menandatangani keputusan presiden (Kepres).
Hal ini diungkapkan dia kemarin, terkait kunjungannya bersama Komisi VII ke Kantor Gubernur Sumut beberapa waktu lalu. Seperti diketahui dalam pertemuan itu muncul keluhan para pengusaha tentang mahalnya harga gas di Sumut yang mencapai US$ 13,8 per mmbtu. “Saat pertemuan di Pemprovsu ada kajian komprehensif. Sebenarnya di Sumut itu bukan krisis gas. Gas ada tapi harganya mahal sekali,” ungkap Gus, Selasa (12/4).
Mahalnya harga gas ini disebabkan mulai dari sektor hulu hingga soal regulasi yang tak memihak. Keluhan mahalnya harga gas itu sudah diajukan ke Presiden. Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), tinggal menunggu tandatangan Presiden. Jika semua rantai distribusi ditekan harganya, baru ada peluang menurunkan harga gas dari US$ 13,8 per mmbtu menjadi di bawah US$ 10 saja.
Pernah pada 2011 dan 2012 ada rencana pembangunan terminal gas apung di Belawan namun kemudian dipindahkan ke Lampung. Jika pada masa itu pemerintah daerah responsif dan lansung menyepakati pembangunan terminalnya pasti kondisi pasokan gas di Sumut tidak seperti sekarang.
Eksplorasi | Analisadaily | Aditya