Eksplorasi.id – Harga minyak global berbalik naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan bahwa sesudah pasar mengalami kemuduran panjang, ada tanda-tanda harga mungkin telah “mencapai posisi terendahnya”.
Patokan Amerika Serikat (AS), minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, naik 66 sen menjadi berakhir di US$ 38,50 per barel di New York Mercantile Exchange. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, patokan Eropa, naik menjadi US$ 40,39 per barel, menguat 34 sen dari penutupan Kamis, demikan laporan Xinhua.
“Pasar sedang bergerak ke arah gagasan kita akan melihat beberapa pengetatan fundamental pasokan dan permintaan,” ujar Gene McGillian dari Tradition Energy, Sabtu (12/3). Di AS, laporan Baker Hughes tentang rig pengeboran aktif di negara ini menunjukkan penurunan lagi, sebanyak enam rig, minggu ini, menunjukkan berlanjutnya penurunan dalam produksi.
Bob Yawger, dari Mizuho Securities USA, menyoroti dukungan dari keputusan Bank Sentral Eropa pada Kamis untuk melepaskan stimulus lebih lanjut bagi ekonomi zona euro yang sedang sakit. Namun, para analis menyuarakan catatan hati-hati karena masih adanya kelebihan pasokan global.
Eksplorasi | Antaranews | Aditya