Eksplorasi.id – PT PGN Tbk (Persero) makin memperluas pemanfaatan gas bumi dalam bentuk compressed natural gas (CNG). Salah satunya Hotel Dharmawangsa, Jakarta yang kini memanfaatkan CNG untuk bahan bakar memasak serta boiler laundry.
“Mulai awal Maret ini Hotel Dharmawangsa memanfaatkan gas CNG PGN untuk bahan bakar di 5 dapurnya, selain itu mereka juga memanfaatkan CNG untuk boiler laundry,” kata Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia Ahmad Cahyadi, belum lama ini. Gagas Energi merupakan salah satu anak usaha dari PGN.
Cahyadi mengatakan, sebelumnya Hotel Dharmawangsa menggunakan bahan bakar memasak di dapurnya berupa liquefied petroleum gas (LPG). Dengan menggunakan CNG diperkirakan Hotel Dharmawangsa dapat menghemat sekitar 20 persen hingga 50 persen.
“Karena gas CNG dari PGN harganya lebih hemat hampir 50 persen dibanding LPG non subsidi, bahkan kalau harga minyak naik penghematannya bisa lebih besar lagi,” jelas Chayadi.
Cahyadi menambahkan, saat ini Gagas Energi makin agresif menawarkan CNG ke masyarakat di daerah-daerah yang belum terbangun jaringan pipa gas bumi. Sehingga energi gas bumi yang efisien dan bersih serta aman dibandingkan bahan bakar lainnya ini makin banyak dinikmati masyarakat.
“Kini makin banyak restoran hingga industri beralih ke gas CNG PGN, contohnya saja Rumah Makan Suharti cabang Rawamangun dan Tendean, lalu ada toko Lapis Bogor Agrinesia, YKK Zipco Indonesia yang memproduksi resleting (zipper) di Karawang, Restoran Top Yammie di Glodok dan banyak lagi,” ungkap dia.
Vice President Corporate Communication PGN Irwan Andri Atmanto menerangkan, PGN terus mengembangkan infrastruktur baik melalui pipa gas maupun melalui sarana infrastruktur lainnya seperti CNG dan LNG.
“Saat ini PGN adalah pemain utama gas bumi di Indonesia. Infrastruktur pipa gas bumi PGN mencapai 7.278 km atau setara dengan 80 persen pipa gas bumi hilir di Indonesia, dengan volume gas yang disalurkan sebesar 1.599 million standard cubic feet per day (MMscfd),” kata Irwan.
PGN menyalurkan gas bumi ke lebih dari 165.392 pelanggan rumah tangga, 1.929 pelanggan sektor UMKM, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta 1.652 industri manufaktur berskala besar dan pembangkit listrik.
Reporter : Samsul