• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Mei 19, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home Business

Indo Rama Synthetics selesaikan proses akuisisi 80 persen saham tambang emas CKP

by Eksplorasi.id
1 Maret 2021
in Business
0
Indo Rama Synthetics selesaikan proses akuisisi 80 persen saham tambang emas CKP

Gedung Indorama | Foto: Istinewa

0
SHARES
480
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Emiten produsen bahan baku untuk industri tekstil dan kemasan, PT Indo Rama Synthetics Tbk (INDR) telah menyelesaikan proses akuisisi sebesar 80 persen saham perusahaan tambang emas PT Cikondang Kancana Prima (CKP).

Hal itu melanjutkan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat saham CKP dari pemegang saham yang ada, sebagaimana telah disampaikan kepada publik pada 28 Desember 2020. Dengan demikian, CKP resmi menjadi salah satu entitas usaha INDR.

“Dari transaksi itu tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” kata Presiden Direktur Indo Rama Synthetics, Vishnu Swaroop Baldwa, akhir pekan lalu.

Sebelumnya, perseroan menyebut transaksi ini merogoh kocek hingga Rp300 miliar. Jumlah tersebut termasuk Rp50 miliar yang diberikan sebagai pinjaman berbunga kepada afiliasi dari pemegang saham yang menjual.

Diketahui, CKP merupakan perusahaan pertambangan dan pengolahan emas yang berada di Cianjur, Jawa Barat. Transaksi ini didanai oleh laba ditahan atau pendanaan internal.

Saat ini, PT Indo Rama Synthetics Tbk memiliki sejumlah pabrik yang berlokasi di Purwakarta, Campaka dan Bandung, Indonesia dan di Uzbekistan, Sri Lanka dan Turki.

Perseroan memiliki kapasitas produksi benang pintal sebesar 130.000 ton per tahun, serat polyester perusahaan berjumlah 280.000 ton per tahun.

Dengan tren adanya pemulihan, perseroan mengaku optimis pencapaian tahun ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun lalu.

Perseroan memperkirakan, penjualan ekspor masih akan mendominasi penjualan perusahaan sampai, sebab perusahaan masih memiliki basis pelanggan yang kuat dan terdiversifikasi di lebih dari 70 negara tujuan ekspor.

Saat ini, penjualan ekspor bruto perusahaan tercatat menyumbang  US$ 178,86 juta  atau setara 62,51% dari total penjualan sebelum dikurangi retur dan potongan penjualan di enam bulan pertama tahun 2020.

Sampai dengan tutup tahun lalu, kontribusi penjulan ekspor perusahaan diperkiraan berkisar 55%-65% dari total penjualan.

Informasi, pada semester I/2020, Indo Rama mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$ 285,17 juta, turun 28,43% dibanding pendapatan bersih periode sama tahun lalu yang mencapai US$ 398,50 juta.

Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih perusahaan merosot dengan penurunan yang lebih dalam oleh karena kontras perbandingan yang signifikan akibat adanya keuntungan satu kali sebesar US$ 30 juta yang diperoleh dari pelepasan entitas asosiasi pada paruh pertama tahun lalu.

Tags: AkuisisiheadlineIndo Rama SyntheticsPT Cikondang Kancana Primasaham
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
ESDM Akan Umumkan Pemenang Lelang 5 Blok Migas di Februari 2018

Percepat EBT di Indonesia, Kementerian ESDM segera eksplorasi panas bumi Gunung Tampomas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Semen Indonesia dan Pertamina Sepakat Perkuat Sinergi

Semen Indonesia dan Pertamina Sepakat Perkuat Sinergi

9 tahun ago
Insiden Blok ONWJ, Bukti Kegagalan Nicke Widyawati Kesekian Kali

Corona jadi alasan lagi Pertamina setop operasional kilang Balikpapan

5 tahun ago

Sering Dibaca

  • Biji Kamandrah Diprediksi Jadi Energi Alternatif Masa Depan

    Biji Kamandrah Diprediksi Jadi Energi Alternatif Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Profil DSLNG, Perusahaan Pengelola Kilang LNG Senilai Rp 36,4 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Ini Empat Masalah Besar yang Dihadapi Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bensin Eceran “Pertamini” Bakal Dilegalkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akademisi: ‘Holding’ Beda dengan Merger

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Vanda RE Tandatangani Framework Supply Agreement Senilai 1 GW dengan LONGi 16 Mei 2025
  • Dorong Penebusan Pupuk Subsidi, Pupuk Indonesia Gelar Tebus Bersama di Lampung Tengah 16 Mei 2025
  • Schneider Electric Raih Peringkat Pertama dalam ABI Research Competitive Ranking 2025 16 Mei 2025
  • Tahun 2024, Allianz Indonesia Bayarkan Rp5 Triliun Klaim Jiwa dan Kesehatan 15 Mei 2025
  • Menggali Peluang Ekspor ke Australia dengan Potensi Diaspora 15 Mei 2025
  • Pupuk Indonesia Gelar Program Tebus Bersama di Madiun 15 Mei 2025
  • Program Literasi Keuangan JA SparktheDream, FWD Group Perpanjang Kemitraan Dengan JA Worldwide 14 Mei 2025
  • Tingkatkan Tata Kelola Pemerintahan, Kementerian PU Gandeng Kementerian Hukum 14 Mei 2025
  • Investasi Bonus Asuransi Jiwa Lewat Cicil Emas di Pegadaian 14 Mei 2025
  • JTPE Bukukan Kenaikan Laba Bersih Sebesar 10% di Awal Tahun2025 9 Mei 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In