Eksplorasi.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan sisa dari subsidi solar, yang rencananya diturunkan dari Rp1.000 menjadi Rp 350 perliter, akan dialihkan ke sektor produktif.
Hal ini disampaikan Sudirman usai melakukan rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Gedung Nusantara I, Jakarta, Rabu. Menurut dia, kebijakan ini diambil pemerintah untuk memperkuat fiskal dan agar subsidi BBM lebih tepat sasaran.
“Kalau subsidi dikenakan langsung ke sektor energi, ada kemungkinan yang menikmati golongan menengah ke atas. Jadi nanti dialihkan ke bantuan sosial, kesehatan, infrastruktur dan pendidikan,” ujar dia.
Namun, jika nantinya rencana ini disahkan setelah mendapat persetujuan DPR dan masuk dalam APBN-P 2016 Menteri ESDM menegaskan harga solar belum akan naik setidaknya sampai akhir tahun. Sebab, dengan nilai subsidi Rp350 perliter, Indonesia masih memiliki “bantalan” yang cukup untuk menanggung beban harga.
Pemerintah memang melakukan koreksi cukup signifikan terhadap APBN 2016. Khusus di sektor energi, menurunnya harga minyak dunia menjadi faktor utama penyesuaian anggaran.
Dalam pemaparan asumsi dasar sektor ESDM untuk RAPBN-P 2016 di depan Komisi VII DPR RI, Menteri Sudirman mengungkapkan beberapa perubahan dari APBN 2016. Selain pengurangan subsidi solar, hal lain yang menurun adalah “lifting” minyak dari 830 ribu barel perhari menjadi 810 ribu barel perhari.
Sementara “lifting” gas bumi juga berkurang dari 1,155 juta barel setara minyak (BOEPD) perhari menjadi 1,115 BOEPD dalam RAPBN-P 2016. Subsidi listrik akan bertambah dari Rp38,39 triliun menjadi Rp57,18 triliun.
Lainnya seperti volume BBM dan LPG tiga kilogram masih akan tetap di angka masing-masing 16,69 juta kiloliter dan 6,602 juta kiloliter.
Pemerintah sendiri memasukkan perkiraan harga minyak mentah dunia sebesar 40 dolar AS perbarel.
Kementerian ESDM juga melakukan pemangkasan anggaran hingga Rp825,1 miliar.
Komisi VII DPR RI sendiri menyatakan dapat memahami asumsi dasar sektor ESDM yang disampaikan oleh Sudirman Said. Namun semuanya masih akan dibahas dalam rapat “konsinyering” yang akan diadakan pada 9 Juni 2016.
Eksplorasi | Aditya | antara