Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) baru-baru ini mengakuisisi saham perusahaan migas asal Prancis, Maurel & Prom (M&P), dari Jean-Francois Henin, yang juga menjabat sebagai chairman of the board of directors di M&P sebanyak 24,5 persen.
M&P adalah perusahaan minyak swasta yang terdaftar di bursa Euronext, Paris. Sebagian besar kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi dilakukan di wilayah Afrika, khususnya Gabon dan Tanzania.
Berdasarkan laporan keuangan M&P hingga posisi terakhir 31 Desember 2015, perseroan ditaksir memiliki cadangan 2P sebanyak 204,9 MMboe, dengan produksi rata-rata harian sebanyak 24.730 boepd (data kuartal IV 2015, M&P share), dan jumlah pekerja mencapai 548 orang dengan mayoritas 90 persen karyawan berada di Afrika.
M&P memiliki sejumlah aset yang tersebar disejumlah negara, seperti Gabon (Ezanga, Kari, Nyanga-Mayombé), Tanzania (Bigwa-Rufiji/Mafia, Mnazi Bay), Prancis (Lavignolle, Mios), Kanada (Anticosti, Alberta, Gaspésie), Italia (Fiume Tellaro), dan Nigeria (OML 4, OML 283, OML 53, OML 55). Kemudian, Kolombia (Muisca, COR-15, CPO-17, SN-11), Namibia (License 0044, License 0045), Myanmar (Bloc M2).
Sebelum diakuisisi sebagian oleh Pertamina, kompisisi pemegang saham M&P adalah, Pacifico SA 24,53 persen, Macif 7,30 persen, institusi investor lainnya 20,63 persen, M&P (treasury shares) 2,83 persen, karyawan 0,68 persen, dan saham publik 44,03 persen.
Baca juga: http://eksplorasi.id/bermasalah-otoritas-bursa-sempat-suspend-saham-maurel-and-prom/
Hingga posisi 31 Desember 2015, M&P memiliki total aset senilai 2,45 miliar euro atau setara Rp 35,69 triliun (kurs Rp 14.549), terdiri atas aset tidak lancar 1,98 miliar euro (Rp 28,87 triliun) dan aset lancar 468,1 juta euro (Rp 6,81 triliun).
Perseroan juga memiliki utang yang harus dilunasi (liabilitas), terdiri atas non-current liabilities 1,17 miliar euro (Rp 16,96 triliun) dan current liabilities 185,54 juta euro (Rp 2,7 triliun)
Di satu sisi, M&P pada periode tersebut mengalami total kerugian bersih mencapai 94,99 juta euro (Rp 1,38 triliun), berbanding terbalik dibanding laporan periode 31 Desember 2014 yang mencatatkan laba bersih (net income for the period) sebesar 12,85 juta euro (Rp 187 miliar).
M&P pun memiliki pinjaman (borrowings) yang terdiri atas sejumlah surat utang (bonds) maupun lainnya. Total pinjaman M&P hingga posisi per 31 Desember 2015 mencapai 746,53 juta euro (Rp 10,86 triliun), terdiri atas ORNANE 2019 (bonds) 235,91 juta euro (Rp 3,43 triliun), ORNANE 2021 (bonds) 96,49 juta euro (Rp 1,4 triliun), dan fasilitas kredit bergulir (revolving credit facility) 360,85 juta euro (Rp 5,25 triliun).
Lainnya dari, Credit Suisse 30,54 juta euro (Rp 444,28 miliar), utang sewa pembiayaan (finance lease debt) 2,58 juta euro (Rp 37,49 miliar), pinjaman bank saat ini (current bank borrowings) 8,57 juta euro (Rp 124,75 miliar), dan bunga (accrued interest) 11,6 juta euro (Rp 168,73 miliar)
Secara keseluruhan, total aset M&P berdasarkan nilai wajar (fair value) hingga posisi per 31 Desember 2015 sebesar 383,22 juta euro atau setara Rp 5,58 triliun (balance sheet total and fair value).
Sedangkan total utang yang mesti dibayar perseroan (total liabilities), juga berdasarkan nilai yang wajar, mencapai sebesar 497,62 juta euro alias selevel Rp 7,24 triliun (balance sheet total) atau 389,99 juta euro atau sekitar Rp 5,67 triliun (fair value).
Eksplorasi | Tim
Comments 1