• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Minggu, Juni 22, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Investasi Bengkak, Proyek Kilang Donggi Senoro Semestinya Tender Ulang

by Eksplorasi.id
7 Maret 2017
in BERITA
0
Investasi Bengkak, Proyek Kilang Donggi Senoro Semestinya Tender Ulang

Ilustrasi | Foto : Istimewa

0
SHARES
166
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook
Ilustrasi | Foto : Istimewa
Ilustrasi | Foto : Istimewa

Eksplorasi.id – Manajemen PT Pertamina (Persero) dan PT Medco Energi Internasional Tbk semestinya melakukan tender atau beauty contest ulang, begitu mengetahui terjadinya pembengkakan nilai investasi dalam proyek kilang gas alam cair (liquefied natural gas/ LNG) di Donggi Senoro, Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman mengatakan, di dalam proposal awal pihak Mitsubishi hanya memasukkan angka investasi sebesar USD 600 juta hingga USD 800 juta untuk membangun kilang LNG dengan kapasitas dua juta ton per tahun (million ton per annum/ MTPA).

“Faktanya, pembangunan kilang LNG di Donggi Senoro itu membengkak hingga mencapai USD 2,8 miliar atau setara Rp 36,4 triliun (kurs Rp 13.000), alias terjadi peningkatan nilai hingga 3,5 kali lipat. Ini sudah tidak wajar. Anehnya kepada tidak dilakukan beauty contest ulang, ini ada apa?” kata dia kepada Eksplorasi.id di Jakarta, Selasa (7/3).

Yusri juga meminta pihak instansi terkait untuk melakukan pemeriksaan atau investigasi terkait ‘janji manis’ Mitsubishi lainnya yang tidak bisa ditepati.

“Mitsubishi mengklaim bisa memberikan potensi pendapatan ke pemerintah Indonesia dari sektor hulu sebesar USD 4,8 miliar, plus adanya struktur pengembangan LNG downstream (hilir), terdapat tambahan potensi pendapatan sebesar USD 2,8 miliar. Apakah klaim itu benar?” ujar dia.

Kemudian, lanjut dia, pihak manajemen Mitsubishi Corporation dalam proposal pengajuan menjadi mitra Pertamina dan Medco Energi pun mengklaim bisa menjual harga gas di level USD 6,16 per MMBtu pada JCC USD 70 per barel.

Yusri menambahkan, meskipun tidak menganut rezim cost recovery karena menggunakan model pengembangan usaha hilir, yaitu memisahkan kegiatan hulu pasokan bahan baku gas alam dari kegiatan hilir memproduksi LNG, namun proyek itu disinyalir telah melanggar tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/ GCG).

“Karena banyak kejanggalan, mesti dilakukan audit investigasi terhadap proyek kilang Donggi Senoro. Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, KPK, dan BPK mesti turun tangan, karena ada saham Pertamina di sana,” tegas dia.

Penegasan Yusri, jika kemudian setelah dilakukan audit investasi ditemukan kejanggalan dan kesalahan prosedur, maka harus ada sanksi keras terhadap penyelenggara tender tersebut, baik di pihak Pertamina maupun Medco Energi. “Dugaan mark up-nya terlalu besar sekali,” ujar dia.

Sekedar informasi, kilang Donggi Senoro saat ini dioperasikan oleh PT Donggi Senoro LNG (DSLNG), sebuah perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) patungan antara Pertamina, Medco, dan Mitsubishi yang didirikan pada 28 Desember 2007.

Semula, kepemilikan saham di PT DSLNG terdiri atas Pertamina Energy Services Pte Ltd (29 persen), PT Medco LNG Indonesia/ MLI (20 persen), dan Mitsubishi Corporation (51 persen). Kemudian, pada 7 Februari 2011, Pertamina Energy Services Pte Ltd mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada PT Pertamina Hulu Energi (PHE).

Lalu, pada 9 Februari 2011, langkah pengalihan saham ini dilakukan pula oleh Mitsubishi Corporation ke Sulawesi LNG Development Ltd, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Mitsubishi Corporation sebesar 75 persen, dan Korea Gas Corporation 25 persen.

Selanjutnya, PT Medco LNG Indonesia mengurangi sahamnya menjadi sebesar 11,1 persen. Saat ini, kepemilikan saham PT DSLNG terdiri atas 29 persen dipegang oleh PHE, 11,1 persen oleh MLI dan 59,9 persen milik SLD.

Reporter : HYN

 

Tags: Donggi SenoroheadlinekilangLNGMedcoPertamina
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Tolak Divestasi, Freeport Berarti Menolak Amanat Konstitusi Indonesia

Ketum Projo: KIF 2017 Momentum Pertumbuhan Penggunaan EBT

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Ramadhan, Pemkot: Gas Melon Aman di Manado

Harga Gas 3 Kg Melambung

9 tahun ago
Caplok Saham Perusahaan Perancis, Pertamina Tunjukan Komitmen Jamin Ketahanan Energi RI

Luhut Gandeng Pertamina Lanjutkan Reklamasi Pulau G, Ini Tanggapannya

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Profil Singkat Perusahaan yang Kena Sanksi Daftar Hitam oleh Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Data Lokasi Pengeboran Minyak Ilegal di Banyuasin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • FSRU Lampung Terima 1 Kargo LNG dari Tangguh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In