Eksplorasi.id – Hingga kuartal II/2017, total investasi blok eksplorasi telah mencapai Rp 11,6 triliun. Sementara, total investasi blok eksploItasi di periode yang sama mencapai sebesar sekitar Rp 100 triliun.
Berdasarkan penelusuran Eksplorasi.id dengan mengutip data dari SKK Migas, data kuartal II/2017 tersebut merupakan data dari revisi Work Program and Budget (WP&B) 2017.
Di sisi lain, sepanjang tujuh tahun terakhir, yakni sejak 2011 hingga 2017, ada 15 penemuan eksplorasi terbesar (undevelop discoveries) di wilayah Indonesia.
Ke-15 wilayah kerja (WK) penemuan terbesar eksplorasi tersebut didominasi oleh penemuan gas, dengan total contingent recoverable resources sebesar 4,3 bboe.
Adapun ke-15 WK migas tersebut adalah, Natuna Sea Block A, Duyung, North Sokang, Nunukan, South Bengara II, Bengkanai, Muara Bakau, South Selusu, Seram-Non Bula, Kasuri, Ketapang, ONWJ, Randugunting, Bungamas, dan blok milik Pertamina di wilayah Pulau Sumatera.
Data lain menunjukkan, pencapaian pengeboran sumur eksplorasi, status per 22 September 2017, terdapat 40 pengeboran sumur rksplorasi. Rinciannya, 15 sumur eksplorasi konvensional dan 25 sumur eksplorasi unconventional.
Kemudian terkait survei seismik, masih status per 22 September 2017, untuk seismik 2D sepanjang 4032.3 km, sementara seismik 3D seluas 1924.67 km2.
Data SKK Migas lainnya juga menunjukkan, ada 13 WK yang telah dimonitoring, terkait potensi eksplorasi berkelanjutan di WK eksploitasi.
Rincian data lainnya adalah, terdapat 29 prospek dan 55 lead dengan potensi sumber daya 3.300,99 MMboe, serta sleeping area seluas +9.714,61 km2 atau sekitar 25 persen dari total luas WK.
Berikutnya, dari 23 WK eksploitasi yang akan habis pada 2021, rata-rata luas lapangan produksi hanya sekitar 15 persen dari luas WK.
Reporter : Sam