Eksplorasi.id – Pemerintah menandatangani dua kontrak wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi dalam acara Konvensi dan Pameran ke-40 Indonesian Petroleum Association (IPA) di Jakarta, Rabu, guna menambah penerimaan negara dari sektor migas.
Dua kontrak WK terdiri dari blok migas konvensional adalah Blok East Ambalat, dengan operator PT Pertamina Hulu Energi dan nonkonvensional Blok Central Bangkanai yang dioperatori Adaco Energy.
Penandatanganan kontrak WK dilakukan oleh Menteri ESDM Sudirman Said dan Kepala Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi bersama kontraktor.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Menteri ESDM juga menyaksikan tiga perjanjian jual beli gas (PJBG). Pertama, penandatanganan kontrak PJBG antara ConocoPhillips (Grissik) Ltd dengan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) dengan jangka waktu 5 tahun dan pasokan 70 juta kaki kubik gas bumi per hari (MMSCFD).
Dari perjanjian ini diperoleh tambahan penerimaan negara sebesar US$ 70 juta atau sekitar Rp6,392 triliun.
Kedua, diadakan perubahan atau amandemen kontrak PJBG antara PT Medco E&P Indonesia dan PT Meppo-Gen untuk pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dengan potensi penambahan penerimaan negara sebanyak 68,52 juta dolar AS atau sekitar Rp931,87 miliar.
Ketiga, pengesahan kontrak PJBG PT Medco E&P Indonesia dengan Perusahaan Daerah Petrogas Ogan Ilir untuk industri di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Kontrak berjangka waktu hingga 31 Desember 2019, dengan pasokan 1,3-1,6 BBTUD. Adapun penambahan pendapatan negara sebesar 6,14 juta dolar AS atau sekitar Rp83,5 miliar.
Adapun IPA Convention and Exhibition XL berlangsung mulai Rabu (25/5) hingga Jumat (27/5) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Eksplorasi | Aditya | Antara