• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juni 23, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Jadi Petinggi di Perusahaan BUMN, Ahok Dapat Restu Jokowi?

by Eksplorasi.id
14 November 2019
in BERITA
0
Alhamdulillah, Akhirnya Jokowi Putuskan Blok Masela Dibangun di Darat

Presiden Jokowi (Foto: Istimewa)

0
SHARES
52
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook
Presiden Jokowi (Foto: Istimewa)

Eksplorasi.id – Menteri BUMN Erick Thohir meminta mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menjadi petinggi di salah satu perusahaan BUMN.

Kemunculan kembali pria yang biasa disapa Ahok itu menimbulkan polemik. Namun, apakah langkah Menteri Erick menggandeng Ahok itu telah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo?

Jawabannya bisa iya. Hal itu tercermin dari komentar Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga, baru-baru ini.

Komentar Arya, untuk jabatan di BUMN yang bersifat strategis memang diperlukan koordinasi dengan kepala negara. “Pastinya setiap posisi yang vital untuk BUMN kami harus koordinasi dengan Pak Jokowi.”

Direktur Eksekutif Eksplorasi Institute Heriyono Nayottama mengungkapkan, bisa jadi masuknya Ahok memang atas kehendak Presiden Jokowi.

“Publik tahu bahwa Ahok adalah mantan wakil gubernur DKI Jakarta ketika Jokowi menjadi gubernurnya. Kedekatan emosional itu pasti ada,” kata dia, Kamis (14/11).

Penjelasan Heriyono, berdasarkan sepengetahuannya, penunjukkan posisi di BUMN strategis memang harus mendapat restu dari presiden, misalnya seperti PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).

“Tidak sembarangan orang bisa jadi petinggi di BUMN strategis. Ada sidang Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai langsung oleh presiden,” tegas dia.

Heriyono menekankan, keputusan Presiden Jokowi melalui Menteri Erick menunjuk Ahok sebagai petinggi salah satu BUMN adalah langkah blunder.

“Perlu diingat, ‘luka’ akibat konstalasi politik Pilkada DKI Jakarta 2017 hingga kini belum pulih. Mungkin secara kinerja Ahok bagus, tapi aspek lainnya perlu juga dipikirkan, terutama soal suasana kondusif,” jelas dia.

Menurut Heriyono, kemunculan kembali Ahok jelas menimbulkan polemik, bahkan bukan tidak mungkin akan kembali melebar keberbagai aspek.

“Narasi mengajak Ahok menjadi petinggi salah satu BUMN akan kembali menjadi sumber polemik yang tidak berkesudahan, dan berpotensi mengulang ketegangan politik seperti pada 2017,” tegas dia.

Padahal, lanjut Heriyono, Indonesia memerlukan suasana kondusif untuk mengundang investor.

“Pak Jokowi dan Menteri Erick yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha seharusnya lebih memahami hal tersebut,” ucapnya.

Dia menambahkan, jika kondisi kondusif tidak bisa diciptakan, bisa dipastikan akan semakin banyak investor lama yang hengkang dan keengganan investor baru untuk berinvestasi di Indonesia.

“Jangan perparah kondisi ekonomi saat ini dengan sebuah keputusan yang bersifat emosional semata. Jangan membuat percikan atau gelombang di air yang sudah tenang,” katanya.

Heriyono mengatakan, meskipun memiliki hak prerogatif dan sebagai pemenang politik Presiden Jokowi bisa melakukan apapun, namun sebaiknya Presiden Jokowi memikirkan aspek kemaslahatan.

“Jangan terus menerus membuat keputusan yang menimbulkan polemik. Kembali soal Ahok, sebaiknya keputusan itu dikaji ulang,” jelasnya.

Reporter: Sam

Tags: ahokBUMNErick ThohirheadlinejokowiPertamina
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Inas Zubir Nilai Tepat Langkah Pertamina Batal Akuisisi West Qurna 2

'Window Dressing' Laporan Keuangan Pertamina 2018

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Awal 2017, Pemerintah Janji Turunkan Harga Gas Industri Jadi US$ 6 per MMBtu

Harga Gas Mahal, Kementerian BUMN: Pertamina Jual Gas ke 23 Calo

9 tahun ago
Cegah Penyelewengan, Beli BBM Gunakan Kartu

Tren Konsumsi BBM Non Subsidi di Sumatera Barat Meningkat

8 tahun ago

Sering Dibaca

  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Edwin Hidayat Abdullah Ditunjuk Sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apartemen Pertamina Cilacap yang Dibangun PT PP Diduga Bermasalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gas Terbaru Pertamina Meluncur di Medan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembangkit Listrik Minihidro di Solok ini Bisa Hasilkan Listrik 12 MW

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In