Eksplorasi.id – Kementerian BUMN selama ini selalu transparan dalam mengelola BUMN. Hal itu ditegaskan Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno menjawab tudingan calon presiden Prabowo Subianto bahwa pihaknya tidak transparan ketika mengelola BUMN.
Namun, Menteri Rini mengakui bahwa kinerja BUMN memang tidak selalu mulus, tapi pihaknya berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Misalnya, PT PLN (Persero) sampai sekarang tetap memberikan pelayanan yang terbaik. PT Pertamina (Persero) juga memberikan pelayanan terbaik,” kata Rini dilansir Antara, Rabu (16/1).
Penjelasan Menteri Rini, saat terjadi harga bahan bakar minyak naik, rupiah melemah terhadap dolar AS, hingga adanya pinjaman mata uang dolar, hal itu merupakan sebuah tantangan yang perlu dihadapi.
“Pasti ada sedikit gejolak. Tapi sebagai korporasi kami selalu memikirkan bagaimana kami menghadapinya. Semua ini kami lakukan dengan penuh tanggung jawab. Mengingat kami itu BUMN berarti milik rakyat,” jelas dia.
Menurut Menteri, tidak ada korporasi yang ingin usahanya merugi. Namun, ada waktu di mana keadaan tidak seperti yang diharapkan. Terpenting baginya adalah pengelolaan yang baik dan transparan.
Sebelumnya, Prabowo Subianto pernah berkomentar tidak adanya transparansi pemerintah soal pengelolaan BUMN. “Saya lihat di hari-hari terakhir ini BUMN kita dijual diam-diam tanpa transparansi. Pertamina sebagian sudah dijual, Garuda bangkrut, PLN bangkrut, PGN bangkrut, BRI menerbitkan bond, berarti banyak utang,” tegasnya, beberapa waktu lalu.
“Bank Mandiri juga global bond itu utang USD 250 juta tapi diam-diam. Kalau yang terhormat bu Rini Soemarno (menteri BUMN) ditanya, aset-aset Pertamina dijual ‘oh saya lupa ya’. Padahal ada dokumen beliau menyetujui saudara-saudara,” kata Prabowo.
Reporter: Sam.