• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Minggu, Agustus 10, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Kasus PLTU Riau 1, Menteri Rini Didesak Segera Nonaktifkan Dirut Pertamina

by Eksplorasi.id
14 September 2018
in BERITA
0
Wianda Pusponegoro Digadang Jadi Direktur SDM Pertamina?

Nicke Widyawati (nomor 2 dari kiri) dan Menteri Rini Soemarno (paling kiri) ketika berada di Washington, AS baru-baru ini. | Foto: Istimewa.

0
SHARES
118
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook
Nicke Widyawati (nomor 2 dari kiri) dan Menteri Rini Soemarno (paling kiri) ketika berada di Washington, AS beberapa waktu lalu. | Foto: Istimewa.

Eksplorasi.id – Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno didesak untuk segera menonaktifkan Nicke Widyawati dari kursi direktur utama (dirut) PT Pertamina (Persero).

Direktur Eksekutif 98 Institute Sayed Junaidi Rizaldi mengatakan, penonaktifan Nicke mutlak dilakukan karena bisa mengganggu kinerja Pertamina.

“Akibat ‘dosa’ Nicke waktu di PT PLN (Persero) nama baik Pertamina bisa tercoreng dan tercemar. Padahal, kesalahan yang dilakukan bukan di Pertamina, tapi saat dia masih di PLN,” kata dia di Jakarta, Jumat (14/9).

Dia menjelaskan, penunjukan Nicke sebagai dirut Pertamina juga menjadi tanda bahwa Menteri Rini untuk kesekian kali telah salah memilih figur dirut Pertamina.

“Ini akibat dari salah memilih dirut Pertamina dari eksternal. Menteri Rini telah membuat hattrick kesalahan untuk posisi dirut Pertamina,” jelas dia.

Pertama, waktu memilih Dwi Soetjipto, kedua ketika menetapkan Elia Massa Manik, dan ketiga saat menunjuk Nicke Widyawati.

“Sampai berapa kali Menteri Rini harus terus mengulang kesalahannya? Kenapa harus Pertamina yang terus dikorbankan? Padahal, banyak figur di internal Pertamina yang cukup mumpuni dan memiliki rekam jejak bagus,” jelas Sayed.

Di satu sisi, lanjut dia, pihaknya memeroleh kabar bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengeluarkan SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) untuk Nicke Widyawati.

“Kalau surat itu (SPDP) benar adanya sudah dikeluarkan oleh KPK, maka patut diduga kuat Nicke ikut terlibat dalam pembahasan proyek PLTU Riau 1,” tegas dia.

Pasalnya, imbuh Sayed, saat pembahasan PLTU Riau 1, Nicke duduk sebagai direktur Pengadaan Strategis 1 PLN.

“Nicke pasti mengetahui secara gamblang kronologis penetapan proyek PLTU Riau 1, dan kenapa harus Blackgold Natural Resources yang menerima Letter of Intent (LOI) dari PLN untuk memeroleh Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPA) proyek PLTU Riau 1,” ungkap dia.

Menurut Sayed, proyek PLTU Riau 1 semula akan digarap oleh konsorsium yang terdiri atas Blackgold, PT Pembangkitan Jawa-Bali, PT PLN Batubara (PLN BB) dan China Huadian Engineering Co Ltd (CHEC).

Konsorsium itu akan mengembangkan, membangun, mengoperasikan dan memelihara tambang batubara mulut berukuran 2 x 300 MW PLTU Riau 1.

Kemudian, terang Sayed, berdasarkan LoI, konsorsium akan memasukkan PPA definitif dengan PLN setelah dipenuhinya syarat dan ketentuan tertentu sebagaimana diatur dalam LOI.

Setelah diterimanya LoI, konsorsium akan membentuk perusahaan patungan untuk proyek PLTU Riau 1 untuk menyelesaikan sebuah perjanjian offtaker tetap jangka panjang dengan anak usaha Blackgold, PT Samantaka Batubara, untuk memasok batubara ke PLTU Riau 1.

“Ironisnya, ternyata untuk memuluskan masuknya Blackgold telah terjadi kongkalikong dan penyuapan yang saat ini telah ada tersangkanya,” katanya.

Direktur Eksekutif 98 Institute Sayed Junaidi Rizaldi bersama Presiden Joko Widodo. | Foto: Istimewa.

Adapun pihak yang telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus penyuapan itu adalah, Johanes Budisutrisno Kotjo (pemilik Blackgold Natural Insurance Limited), Eni Maulani Saragih (wakil ketua Komisi VII DPR), dan Idrus Marham (mantan sekjend Partai Golkar dan mantan menteri Sosial).

Berdasarkan penelusuran 98 Institute, jelas Sayed, pihaknya memeroleh informasi bahwa ada rumor PLTU Riau 1 bisa jalan dengan ‘mengorbankan’ PLTU Sumatera Selatan (Sumsel) 6.

“Ada semacam peralihan prioritas pembangunan. Sebelumnya, PLTU Sumsel 6 sudah terbentuk konsorsium bahkan sudah meneken perjanjian inti (Heads of Agreement/HoA) namun tiba-tiba dibatalkan,” ungkapnya.

Penjelasan dia, pemeriksaan yang dilakukan KPK harus dimulai sebelum Blackgold memeroleh LoI dari PLN. KPK mesti menelisik ke belakang kenapa Blackgold bisa memeroleh LoI dari PLN.

“Sangat aneh PLN menetapkan Blackgold yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Johanes B Kotjo sebagai mitra PLN,” terang dia.

Pasalnya, Johanes B Kotjo pada 2001 oleh pihak kejaksaan pernah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan mark up pengambilalihan dan penyelesaian utang (restrukturisasi) Kanindotex Grup.

“Johanes B Kotjo saat itu dinilai tidak melaksanakan syarat resrukturisasi. Anehnya, pihak PLN seakan membiarkan eks tersangka mark up ikut kembali menjadi mitra PLN di PLTU Riau 1,” ucap dia.

Reporter : Sam

Tags: 98 InstituteheadlinekorupsiNicke WidyawatiPLTU Riau 1
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Azizon Nurza Raih Penghargaan Manager CSR Terbaik Indonesia 2018

Azizon Nurza Raih Penghargaan Manager CSR Terbaik Indonesia 2018

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Pembangunan Proyek Pembangkit Listrik PLN 10 Ribu MW Mulai Tahun Ini

25% Realisasi Penyediaan Listrik Mega Proyek 35 Ribu MW dari EBT

9 tahun ago
Menteri Archandra: Saya Warga Negara Indonesia

Archandra: Harga Gas Tidak Akan Diobral Murah bagi Industri

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Pertamina Selamatkan Megaproyek PLTGU Jawa 1?

    Komut Pertamina Juga Akan Diganti, Ini Dua Kandidat Terkuat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Hari Blok Cepu Gagal ‘Lifting’, FSO Gagak Rimang Alami ‘Tank Top’?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Posisi Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina ‘Tidak Aman’? Ini Calon Penggantinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikut Berperan Atas Pembubaran Petral, Totok Nugroho Kini Jabat SVP ISC Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Nindya Karya Diduga Lakukan Eksploitasi Tambang Ilegal di NTB

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Tujuh Perusahaan Antri IPO, 3 Perusahaan Beraset di Atas Rp250 Miliar 8 Agustus 2025
  • BEI Tetapkan 18 Agustus 2025 Sebagai Hari Libur Perdagangan Bursa di Indonesia 8 Agustus 2025
  • Micro Lot untuk Pemula, AI Trading untuk Pro, Semua Ada di Aplikasi HSB! 8 Agustus 2025
  • Kerja Sama Standard Chartered dan Alibaba Group Dorong Pengembangan dan Implementasi Teknologi AI 7 Agustus 2025
  • Album Baru Jackson Wang 'MAGICMAN 2' Jadi Debut Tertinggi di Billboard 7 Agustus 2025
  • Pupuk Indonesia dan Petronas Chemicals Teken MoU untuk Perkuat Ketahanan Pangan 7 Agustus 2025
  • Semester I 2025, BELL Catatkan Total Penjualan Bersih Sebesar Rp283,1 Miliar 7 Agustus 2025
  • TRIS Catat Laba Bersih Meningkat Sebesar 20 Persen di Semester I 2025 7 Agustus 2025
  • CLEO Raih Laba Sebesar Rp 206,6 Miliar di Kuartal II-2025 7 Agustus 2025
  • Kementerian Ekraf dan PCO Satukan Narasi untuk 8% Pertumbuhan Ekonomi dan 0% Kemiskinan di Indonesia 6 Agustus 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In