Eksplorasi.id – Potensi minyak dan gas bumi di Indonesia diperkirakan masih sebesar 7,305.02 MMSTB untuk minyak bumi dan 151.33 TSCF untuk gas bumi.
Komite Eksplorasi Nasional (KEN) melakukan penelitian dengan Perguruan tinggi yang berpartisipasi Trisakti, UPN, Unpad, UGM, dan ITB.
Menurut Ketua KEN, Andang Bachtiar, hasil penelitiaan yang dilakukan bersama dengan perguruan tinggi (joint study /js) sejak 13 tahun lalu sudah sepatutnya dapat dibuka oleh masyarakat sesuai dengan Permen 27/2006 pasal 4,6,8 tentang pengelolaan dan pemanfaatan data yang diperoleh dari survey umum, eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi.
“Apabila hasil JS itu tidak diminati pemilik pemanen data dan blok (area) yang diusulkan akhirnya tidak jadi blok yang diminati sesiapa karena ketidakekonomisannya, tentunya menjadi sangat strategis untuk Pemerintah menganalisa ulang, menawarkan term & condition khusus sehingga membuat blok jadi menarik untuk dikerjakan oleh para eksplorer dunia,” ujarnya belum lama ini di Jakarta.
Menyikapi hal tersebut, Andang mengungkapkan, KEN akan bekerjasama dgn Pusdatin dan Ditjen Migas untuk memuat file-file JS yang masa berlaku sudah usai di website resmi KESDM, membuat tabel ringkasan dari usulan2 konkrit tambah data, tambah studi, tambah analisa sintesa, dan hal-hal terkait pematangan area2 menarik yang diprioritaskan oleh akademisi 5 Perguruan Tinggi Indonesia.
Selain itu, tambahnya, KEN dan Pusdatin juga akan mengambil 5 area prioritas utama yg diusulkan oleh 5 perguruan tinggi yang akan dibuat delineasi bloknya yang tidak dianggap menarik karena tidak ekonomis, serta menerbitkan MONOGRAM yang bisa dijadikan rujukan para calon investor industri migas dunia yang datang ke Indonesia.
Eksplorasi | Detik | Aditya