Eksplorasi.id – PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (Persero) alias PTBA, selama triwulan I 2016 membukuan laba bersih sebesar Rp 264,34 miliar, turun 25,78 persen dibanding triwulan I 2015 yang mencapai Rp 356,17 miliar.
Laporan keuangan interim PTBA yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Selasa menyebutkan pada triwulan I 2016 perusahaan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 3,54 triliun naik dari periode sama 2015 sebesar Rp 3,28 triliun.
Namun tingginya beban pokok penjualan dan pendapatan yang mencapai Rp 2,73 triliun dibanding sebelumnya yang hanya Rp 2,51 triliun, mengakibatkan laba kotor naik tipis dari Rp 770,93 miliar menjadi Rp 813,77 miliar.
Selama triwulan I 2016, PTBA yang merupakan BUMN Tambang ini membukukan beban keuangan yang cukup besar mencapai Rp 48,714 milliar, melonjak dari periode sama tahun 2015 sebesar Rp 29,79 miliar.
Meskipun perseroan membukukan laba sebelum pajak penghasilan mencapai Rp 480,293 miliar, atau naik 7,31 persen dari sebelumnya Rp 447,56 triliun, namun karena tingginya beban pajak yang mencapai Rp 147,43 miliar mengakibatkan laba usaha tertekan.
Selama triwulan I 2016, laba usaha tergerus 7,31 persen dari Rp 340,38 miliar menjadi Rp 332,86 miliar. Adapun laba per saham dasar diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga turun dari Rp 157 per lembar, menjadi Rp 54 per lembar.
Masih berdasarkan data yang disampaikan kepada BEI, perusahaan yang bergerak pada usaha subsektor tambang batubara itu memiliki 10 anak usaha.
Bidang usahanya tersebut beragam, meliputi penambangan batubara, perdagangan batubara, pengangkutan batubara, pelayaran, perkebunan dan pengolahan kepala sawit, jasa perbengkelan, hingga rumah sakit.
Tercatat juga perseroan memiliki empat anak usaha yang sedang dalam tahap persiapan operasi yang bergerak di bidang penambangan gas metana batubara.
Ponco | Ant