Eksplorasi.id – Proyek 35.000 MW didominasi oleh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang memakai batu bara sebagai bahan bakarnya. Dari total 35.000 MW, 18.000 MW di antaranya adalah pembangkit batu bara, sisanya menggunakan gas dan energi baru terbarukan (EBT).
“Kami lagi berupaya bagaimana menurunkan tarif supaya industri berkembang, bagaimana ada kepastian tarif untuk investor. Mereka bisa aman dalam 5 tahun investasi, listriknya aman, kualitasnya baik, volumenya cukup, harganya tetap,” tutur Direktur Utama PLN, Sofyan Basir.
Biaya listrik harus dibuat seefisien mungkin supaya investor lebih memilih Indonesia sebagai tujuan investasi. Bila listrik mahal, daya saing Indonesia menjadi lemah. Sementara negara tetangga seperti Vietnam, punya listrik yang murah.
Mari kita manfaatkan batu bara dengan semaksimal mungkin. Memang nanti kita beralih ke sumber energi lain, mungkin nuklir, tapi itu nanti. Hari ini kita manfaatkan potensi yang bisa kita bangun, barangnya ada. Jadi itu menurut saya sangat mungkin dan relevan untuk proyek 35.000 MW, pungkasnya.
Eksplorasi | Aditya | Antara