Eksplorasi.id – Mohammad Riza Chalid tiba-tiba kembali menjadi perbincangan publik. Pasalnya, foto pria yang biasa disapa MRC itu terlihat ketika menghadiri kuliah umum Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang digelar oleh Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem (Nasional Demokrat) pada Senin (16/7).
Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari seperti dilansir Kompas.com, Rabu (18/7) membenarkan bahwa pria dengan kumis tebal yang fotonya viral di media sosial itu adalah Riza Chalid.
Taufik mengatakan, acara ABN NasDem tersebut digelar bertepatan dengan ulang tahun ke-67 Surya Paloh. Oleh karena itu, Paloh turut mengundang rekan-rekannya sesama pengusaha untuk hadir.
“Pak Riza Chalid datang sama seperti undangan lainnya. Ada banyak pengusaha juga yang jadi kawan Pak Surya juga hadir,” kata dia.
Dikonfirmasi, Direktur Eksekutif 98 Institute Sayed Junaidi Rizaldi mengatakan, kehadiran Riza Chalid di muka publik bisa menjadi pintu masuk Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali membuka kasus ‘Papa Minta Saham’
Sayed mengungkap, kasus ‘Papa Minta Saham’ yang melibatkan Riza Chalid sempat membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) murka.
Menurut dia, pada 7 Desember 2015, Presiden Jokowi sempat meluapkan kemarahannya setelah membaca transkrip pembicaraan secara utuh antara Setya Novanto dan Riza yang bertemu Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
Sayed mengingat betul bahwa Presiden Jokowi pernah berkomentar dengan nada tinggi ketika namanya dicatut dalam kasus itu
“Saya tidak apa-apa dikatakan Presiden gila! Presiden sarap, Presiden koppig, tidak apa-apa. Akan tetapi, kalau sudah menyangkut wibawa, mencatut, meminta saham 11 persen, itu yang saya tidak mau. Tidak bisa. Ini masalah kepatutan, kepantasan, moralitas. Itu masalah wibawa negara,” tegas Jokowi, kala itu.
Sayed menambahkan, Kejagung mesti bergerak cepat dengan meminta keterangan kembali kepada Riza Chalid untuk membuka kembali tabir kasus tersebut.
“Kejagung jangan diam saja. Langsung segera ambil paksa Riza Chalid jika perlu. Apa karena Jaksa Agung (Muhammad Prasetyo) yang merupakan kader NasDem dan Riza Chalid hadir di acara NasDem maka dibiarkan saja,” kata dia di Jakarta, Kamis (19/7).Mohammad Riza Chalid tiba-tiba kembali menjadi perbincangan publik. Pasalnya, foto pria yang biasa disapa MRC itu terlihat ketika menghadiri kuliah umum Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang digelar oleh Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem (Nasional Demokrat) pada Senin (16/7).
Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari seperti dilansir Kompas.com, Rabu (18/7) membenarkan bahwa pria dengan kumis tebal yang fotonya viral di media sosial itu adalah Riza Chalid.
Taufik mengatakan, acara ABN NasDem tersebut digelar bertepatan dengan ulang tahun ke-67 Surya Paloh. Oleh karena itu, Paloh turut mengundang rekan-rekannya sesama pengusaha untuk hadir.
“Pak Riza Chalid datang sama seperti undangan lainnya. Ada banyak pengusaha juga yang jadi kawan Pak Surya juga hadir,” kata dia.
Dikonfirmasi, Direktur Eksekutif 98 Institute Sayed Junaidi Rizaldi mengatakan, kehadiran Riza Chalid di muka publik bisa menjadi pintu masuk Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali membuka kasus ‘Papa Minta Saham’
Sayed mengungkap, kasus ‘Papa Minta Saham’ yang melibatkan Riza Chalid sempat membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) murka.
Menurut dia, pada 7 Desember 2015, Presiden Jokowi sempat meluapkan kemarahannya setelah membaca transkrip pembicaraan secara utuh antara Setya Novanto dan Riza yang bertemu Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
Sayed mengingat betul bahwa Presiden Jokowi pernah berkomentar dengan nada tinggi ketika namanya dicatut dalam kasus itu
“Saya tidak apa-apa dikatakan Presiden gila! Presiden sarap, Presiden koppig, tidak apa-apa. Akan tetapi, kalau sudah menyangkut wibawa, mencatut, meminta saham 11 persen, itu yang saya tidak mau. Tidak bisa. Ini masalah kepatutan, kepantasan, moralitas. Itu masalah wibawa negara,” tegas Jokowi, kala itu.
Sayed menambahkan, Kejagung mesti bergerak cepat dengan meminta keterangan kembali kepada Riza Chalid untuk membuka kembali tabir kasus tersebut.
“Kejagung jangan diam saja. Langsung segera ambil paksa Riza Chalid jika perlu. Apa karena Jaksa Agung (Muhammad Prasetyo) yang merupakan kader NasDem dan Riza Chalid hadir di acara NasDem maka dibiarkan saja,” kata dia di Jakarta, Kamis (19/7).
Sayed mengingatkan, pada akhir 2015, Kejagung sempat berupaya memanggil Riza Chalid untuk diperiksa terkait terkait rekaman kasus ‘Papa minta saham’.
Dalam rekaman itu Riza bersama Setya Novanto (saat itu ketua DPR), diduga berupaya meminta saham Freeport kepada Maroef Sjamsoeddin (saat itu presiden direktur PT Freeport Indonesia).
“Setya Novanto dan Riza Chalid diduga mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla saat meminta saham tersebut. Saat itu, Kejagung mencium ada upaya pemufakatan jahat dalam kasus ini,” ujar dia.
Namun, imbuh Sayed, Riza Chalid tidak pernah memenuhi panggilan Kejagung. Bahkan, Kejagung tidak mengetahui di mana keberadaan Riza saat itu.
Sayed berkomentar, HM Prasetyo pun pernah mengatakan bahwa agak sulit mencari Riza Chalid.
“Namanya cari orang itu tidak mudah. Mungkin mukanya sudah diubah, hidungnya sudah ditambah,” kata Prasetyo pada Desember 2015 lalu.
Akhirnya, kata Sayed, karena keberadaan Riza Chalid yang tak kunjung diketahui, Kejagung mengendapkan kasus itu.
“Kini Riza Chalid muncul di publik. Tidak ada alasan lagi bagi Kejagung untuk tidak mengetahui keberadaan Riza Chalid. Segera tangkap kalau perlu untuk diminta keterangannya!” tegas mantan aktivis 98 tersebut.
Sayed mengingatkan, pada akhir 2015, Kejagung sempat berupaya memanggil Riza Chalid untuk diperiksa terkait terkait rekaman kasus ‘Papa minta saham’.
Dalam rekaman itu Riza bersama Setya Novanto (saat itu ketua DPR), diduga berupaya meminta saham Freeport kepada Maroef Sjamsoeddin (saat itu presiden direktur PT Freeport Indonesia).
“Setya Novanto dan Riza Chalid diduga mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla saat meminta saham tersebut. Saat itu, Kejagung mencium ada upaya pemufakatan jahat dalam kasus ini,” ujar dia.
Namun, imbuh Sayed, Riza Chalid tidak pernah memenuhi panggilan Kejagung. Bahkan, Kejagung tidak mengetahui di mana keberadaan Riza saat itu.
Sayed berkomentar, HM Prasetyo pun pernah mengatakan bahwa agak sulit mencari Riza Chalid.
“Namanya cari orang itu tidak mudah. Mungkin mukanya sudah diubah, hidungnya sudah ditambah,” kata Prasetyo pada Desember 2015 lalu.
Akhirnya, kata Sayed, karena keberadaan Riza Chalid yang tak kunjung diketahui, Kejagung mengendapkan kasus itu.
“Kini Riza Chalid muncul di publik. Tidak ada alasan lagi bagi Kejagung untuk tidak mengetahui keberadaan Riza Chalid. Segera tangkap kalau perlu untuk diminta keterangannya!” tegas mantan aktivis 98 tersebut.
Reporter : HYN